Kota resor Acapulco di Meksiko barat daya kerap dilanda kekerasan terkait narkoba, tetapi belum jelas apakah jenazah-jenazah itu merupakan korban pembunuhan atau memang tertinggal di krematorium itu ketika ditutup.
Mayat-mayat itu dilaporkan dalam keadaan busuk ketika ditemukan hari Kamis (5/2), setelah para tetangga mengeluhkan bau tidak sedap dari fasilitas itu. Krematorium itu ditinggalkan setidaknya setahun lalu. Pakar-pakar forensik sedang memeriksa jenazah-jenazah itu untuk mencari rincian lebih lanjut.
Acapulco terletak di negara bagian Guerrero, dimana 43 pelajar hilang pada bulan September.
Jaksa Agung Meksiko, Jesus Murillo, mengatakan pekan lalu para penyelidik kini yakin bahwa para pelajar itu – semuanya laki-laki – diculik oleh para polisi yang korup dan diserahkan kepada para anggota geng narkoba Guerreros Unidos.
Dia mengatakan geng itu membunuh para pelajar itu di tempat pembuangan sampah, lalu membakar mayat mereka dan membuang abunya.