Komite Intelijen DPR telah merilis sebuah memo yang dipertikaikan secara sengit dan menguraikan tuduhan pihak Republik bahwa penyelidik FBI menyalahgunakan kekuasaan dalam menyelidik campur tangan Rusia kedalam pemilihan presiden pada 2016.
Memo ini disebarkan kepada publik Jumat, tidak lama setelah Presiden Donald Trump memberi persetujuan atas de-klasifikasi memo tersebut, yang ditulis oleh ketua komite, Devin Nunes dari Republik.
Sebagian besar dari memo itu memfokuskan pada surat perintah berdasarkan UU Pengintaian Intelijen Asing atau FISA yang memperbolehkan FBI mengintai mantan penasihat kebijakan luar negeri Trump, Carter Page, seorang pebisnis yang punya kepentingan dengan Rusia. Ada keprihatinan dengan kontak-kontak yang dilakukan Carter Page dengan agen-agen intelijen Rusia.
Memo itu menuduh bahwa sebuah berkas yang dikumpulkan oleh mantan mata-mata Inggris Christopher Steele merupakan bagian penting dari permohonan FISA tersebut, dan FBI tidak menyebutkan bahwa berkas tersebut didanai oleh kampanye Hillary Clinton dan Komite Nasional Demokrat, atau bahwa Steele sebelumnya membuat pernyataan anti Trump. [ps/jm]
