Dalam jumpa pers mingguan di Baghdad, Selasa (4/7), Abadi mengatakan, upaya untuk menjamin stabilitas dan membantu masyarakat pengungsi pulang ke rumah mereka akan ditingkatkan dalam beberapa hari mendatang.
Pasukan Irak melewati reruntuhan rumah sakit utama Mosul, Selasa (4/7) setelah menguasai kawasan tersebut sehari sebelumnya.
Sersan Mortada Yasser dari Iraqi Rapid Response Unit atau Satuan Reaksi Cepat Irak mengatakan, "Ini yang terakhir kami bebaskan di kawasan Shifa, semua militan terbunuh. Insya Allah, Satuan Reaksi Cepat siap membebaskan seluruh Irak dari utara ke selatan."
Di Baghdad, Perdana Menteri Haider al-Abadi mengucapkan selamat kepada tentara. Ia menyampaikan itu pada tahun ketiga khotbah yang disampaikan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di Masjid Agung Mosul, mendeklarasikan kekhalifahan Islam.
"Saya mengucapkan selamat kepada semua tentara dan keluarga Irak yang berani, baik di daerah yang sudah dibebaskan maupun di wilayah lain Irak, karena mencapai kemenangan besar di Mosul dan menjatuhkan negara palsu ISIS," kata Perdana Menteri Haider al-Abadi.
Sementara perdana menteri berbicara, militan ISIS terus melakukan perlawanan sengit di Kota Tua Mosul di mana jalan-jalan sempit menghambat pergerakan kendaraan militer yang besar.
Pemerintah mulai melakukan serangan guna merebut kembali kota terbesar kedua di Irak itu Oktober lalu. Banyak warga sipil terbunuh dalam baku tembak dan sekitar 750 ribu meninggalkan kota itu.
Seorang penduduk kota mengatakan, "Kami kelaparan dan haus. Kami hidup dalam ketakutan dan kepanikan. Kami terkunci dalam rumah, kami tidak bisa melihat ke luar. Kami terkunci selama hampir dua bulan, bahkan tidak bisa melihat ke luar."
Abadi mengatakan memberi peluang penduduk agar bisa pulang adalah salah satu prioritas pemerintah.
"Kami telah mengeluarkan instruksi untuk mengintensifkan semua upaya guna memulihkan stabilitas di wilayah-wilayah yang sudah dibebaskan. Kami memiliki tim nasional dan lokal yang bekerja di Mosul, dan beberapa negara memberi bantuan rekonstruksi dan membantu pengungsi."
Mosul berada dibawah kendali ISIS sejak tahun 2014. [ka/jm]