Jared Kushner, menantu Presiden Amerika Donald Trump dan salah seorang penasihat utamanya, mengatakan ia pernah bertemu dengan pejabat Rusia empat kali pada masa kampanye pemilihan presiden tahun lalu dan setelah itu, tetapi tidak berkolusi dengan mereka atau pemerintah negara manapun.
Kushner mengeluarkan pernyataan 11 halaman hari Senin (24/7) sebelum memberi kesaksian tertutup di hadapan Komisi Intelijen Senat AS, dan sekali lagi hari Selasa akan memberi kesaksian di hadapan Komisi Intelijen DPR Amerika. Kedua komisi Kongres itu sedang menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika tahun lalu.
“Catatan dan dokumen yang saya sediakan akan menunjukkan bahwa saya kemungkinan bertemu empat kali dengan wakil-wakil Rusia dari ribuan pertemuan yang saya lakukan pada masa kampanye dan transisi, tidak satupun pertemuan itu berpengaruh apapun terhadap pemilihan atau tak terlupakan,” tulis Kushner.
Ia lebih jauh menggambarkan beberapa pertemuan singkat dengan dutabesar Rusia untuk Amerika Serikat, dengan mengatakan mereka membicarakan keinginan meningkatkan hubungan Amerika-Rusia, tetapi ia membantah laporan media bahwa ia dan Sergey Kislyak mengadakan pembicaraan lebih jauh melalui telepon.
Kedua komisi Kongres diperkirakan akan berusaha memperoleh informasi mengenai kontak Kushner-Rusia, termasuk pertemuan bulan Juni tahun 2016 dengan seorang pengacara Rusia dan tokoh lain yang mempunyai hubungan dengan Moskow.
Para penyelidik Amerika telah memusatkan perhatian pada pertemuan itu sejak putra sulung presiden, Donald Trump Jr., merilis email yang mengutarakan keinginan untuk apa yang diyakininya bahwa pengacara Rusia akan memberi informasi mengenai kejahatan calon presiden dari partai Demokrat Hillary Clinton, saingan Trump dalam pemilihan presiden tahun 2016. [gp]