Hari itu merupakan hari peringatan bagi mereka yang berkumpul di tugu Lincoln Memorial untuk mengenang 150 tahun dikeluarkannya Proklamasi Emansipasi.
“Perbudakan adalah penghinaan terhadap martabat manusia,” ujar anggota Kongres Amerika John Lewis, yang orang tuanya petani dan nenek moyangnya adalah budak. Ia adalah pemenang medali penghargaan Presidential Medal of Freedom. Baginya, peringatan ini memiliki makna sangat penting.
“Seperti drama, karena setelah 150 tahun seorang anak, cucu, atau cicit seorang budak bisa menerima penghormatan dari presiden Amerika, termasuk seorang presiden Amerika keturunan Afrika, dan menjadi anggota Kongres. Ini berbicara tentang perjalanan yang telah kita tempuh dan kemajuan yang kita buat sebagai bangsa,” ujarnya lagi.
Ed Ayers, guru besar sejarah di Universitas Richmond, mengatakan cara terbaik untuk menerangkan sejarah perbudakan dan Perang Saudara Amerika adalah dengan melibatkan semua orang dalam cerita.
“Faktanya, keterlibatan semua orang diperlukan untuk mengakhiri perbudakan. Jika kami tidak punya pemimpin seperti Lincoln yang bersedia menghadapi semua risiko, hal itu tidak akan terjadi. Jika kami tidak punya tentara untuk melaksanakannya, hal itu tidak akan terjadi. Jika orang-orang yang diperbudak tidak menunjukkan penderitaan dan tekad, hal itu tidak terjadi," paparnya.
Ayers berbicara dalam diskusi yang disiarkan langsung ke siswa dan mahasiswa di seluruh Amerika, seperti mereka yang berkumpul di Universitas George Mason di dekat kota Washington.
Brittany Passmore, mahasiswi, menyerap pelajaran hari itu. Ia mengatakan, “Jadi, jika kita berbicara tentang Abraham Lincoln dengan menggunakannya sebagai langkah gerakan politik, maka akan menarik jika kita membandingkannya dengan gerakan politik masa kini, terutama dalam pemilihan yang akan datang.”
Aktris Hollywood Alfre Woodard membaca cuplikan riwayat hidup seorang perempuan budak yang ditulis tahun 1861.
“Perbudakan itu mengerikan bagi laki-laki, tetapi jauh lebih mengerikan bagi perempuan,” tuturnya.
Bagi Woodard, Proklamasi Emansipasi bukan sekedar dokumen.
"Proklamasi Emansipasi adalah awal Amerika benar-benar menjadi Amerika, dan oleh karenanya merupakan perayaan besar kita semua,” katanya lagi.
Proklamasi itu pada awalnya membebaskan budak hanya di negara-negara bagian yang memberontak dalam Perang Saudara.
Tetapi, banyak sejarawan mengatakan dokumen asli yang ditulis tangan oleh Lincoln, yang disimpan di Arsip Nasional, adalah langkah pertama dalam proses panjang memperluas hak-hak sipil bagi semua warga Amerika.
“Perbudakan adalah penghinaan terhadap martabat manusia,” ujar anggota Kongres Amerika John Lewis, yang orang tuanya petani dan nenek moyangnya adalah budak. Ia adalah pemenang medali penghargaan Presidential Medal of Freedom. Baginya, peringatan ini memiliki makna sangat penting.
“Seperti drama, karena setelah 150 tahun seorang anak, cucu, atau cicit seorang budak bisa menerima penghormatan dari presiden Amerika, termasuk seorang presiden Amerika keturunan Afrika, dan menjadi anggota Kongres. Ini berbicara tentang perjalanan yang telah kita tempuh dan kemajuan yang kita buat sebagai bangsa,” ujarnya lagi.
Ed Ayers, guru besar sejarah di Universitas Richmond, mengatakan cara terbaik untuk menerangkan sejarah perbudakan dan Perang Saudara Amerika adalah dengan melibatkan semua orang dalam cerita.
“Faktanya, keterlibatan semua orang diperlukan untuk mengakhiri perbudakan. Jika kami tidak punya pemimpin seperti Lincoln yang bersedia menghadapi semua risiko, hal itu tidak akan terjadi. Jika kami tidak punya tentara untuk melaksanakannya, hal itu tidak akan terjadi. Jika orang-orang yang diperbudak tidak menunjukkan penderitaan dan tekad, hal itu tidak terjadi," paparnya.
Ayers berbicara dalam diskusi yang disiarkan langsung ke siswa dan mahasiswa di seluruh Amerika, seperti mereka yang berkumpul di Universitas George Mason di dekat kota Washington.
Brittany Passmore, mahasiswi, menyerap pelajaran hari itu. Ia mengatakan, “Jadi, jika kita berbicara tentang Abraham Lincoln dengan menggunakannya sebagai langkah gerakan politik, maka akan menarik jika kita membandingkannya dengan gerakan politik masa kini, terutama dalam pemilihan yang akan datang.”
Aktris Hollywood Alfre Woodard membaca cuplikan riwayat hidup seorang perempuan budak yang ditulis tahun 1861.
“Perbudakan itu mengerikan bagi laki-laki, tetapi jauh lebih mengerikan bagi perempuan,” tuturnya.
Bagi Woodard, Proklamasi Emansipasi bukan sekedar dokumen.
"Proklamasi Emansipasi adalah awal Amerika benar-benar menjadi Amerika, dan oleh karenanya merupakan perayaan besar kita semua,” katanya lagi.
Proklamasi itu pada awalnya membebaskan budak hanya di negara-negara bagian yang memberontak dalam Perang Saudara.
Tetapi, banyak sejarawan mengatakan dokumen asli yang ditulis tangan oleh Lincoln, yang disimpan di Arsip Nasional, adalah langkah pertama dalam proses panjang memperluas hak-hak sipil bagi semua warga Amerika.