Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter mengatakan Rabu (8/4) bahwa cabang al-Qaida di Yaman mengambil kesempatan dalam pertempuran antara para pemberontak Houthi dan pasukan pro-pemerintah untuk mencaplok wilayah di negara yang telah kesulitan menjaga stabilitas sejak mantan pemimpinnya digulingkan pada 2012.
Carter mengatakan pada wartawan dalam kunjungan ke Jepang bahwa krisis di Yaman telah membuat upaya-upaya AS untuk melawan al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) lebih sulit, dan operasi-operasi semacam itu lebih mudah ketika pemerintahan stabil.
"Ancaman terorisme terhadap Barat, termasuk AS, dari AQAP sudah berlangsung lama dan serius," ujar Carter.
"Itu akan terus kita lawan. Kita jelas akan mengubah cara melakukannya sesuati dengan situasi di sana. Jelas kita berharap bahwa keamanan akan pulih di Yaman, tidak hanya untuk alasan itu, tapi juga karena banyak penderitaan terjadi seiring pertempuran yang cair dan kelompok-kelompok berbeda ini terus berlangsung," lanjutnya.
Ia juga mengatakan AS menyediakan Arab Saudi dengan informasi intelijen, pemantauan dan pengintaian untuk membantu koalisi pasukan melawan Houthi. Hari Selasa, Deputi Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan, AS juga akan mempercepat pengiriman senjata.