Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis mengatakan, pembicaraan antara Amerika dan Korea Utara tidak akan mengubah hubungan kuat Amerika dengan Jepang.
Mattis hari Jumat (20/4) bertemu dengan Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, di Pentagon, dan mengatakan “ aliansi antara dua negara demokratis Amerika dan Jepang sama-sama menguntungkan, karena adanya kepercayaan yang kuat antara keduanya. Tak ada yang akan menggoncangkan itu.”
Onodera mengatakan, “Aliansi sangat kuat Amerika – Jepang harus bekerjasama dengan masyarakat internasional untuk membuat Korea Utara meninggalkan semua jenis senjata pemusnah masal secara lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat dipulihkan lagi.”
Baca juga: Korea Utara Hentikan Percobaan Nuklir dan Rudal
Kedua negara, Amerika dan Korea Selatan merencanakan pertemuan puncak secara terpisah dengan Korea Utara. Belum ditentukan tanggal bagi pembicaraan yang melibatkan Amerika, sementara kedua Korea berencana untuk bertemu di Panmunjom 27 April mendatang.
Hari Jumat, kedua Korea membuka hubungan telpon langsung antara para pemimpin mereka, sepekan sebelum pertemuan puncak yang direncanakan itu di Daerah Bebas Militer. Telpon langsung itu adalah langkah terbaru dalam kegiatan diplomatik di Semenanjung Korea, diawali dengan Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan.
Hari Kamis (19/4), Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, Korea Utara tidak mengenakan syarat-syarat bagi pertemuan puncak dengannya dan dengan Presiden Amerika Donald Trump.
Moon mengatakan kepada para eksekutif korporasi di Seoul, “Mereka tidak mengajukan persyaratan apapun yang tidak dapat diterima Amerika, seperti penarikan pasukan Amerika dari Korea Selatan.”
Ia menambahkan, “Semua yang mereka bicarakan adalah mengenai diakhirinya kebijakan yang bermusuhan terhadap Korea Utara, diikuti dengan jaminan keamanan”.
Moon juga mengatakan, “Saya kira, denuklirisasi memiliki arti yang sama bagi Korea Selatan dan Korea Utara. Korea Utara menyatakan kesediaan untuk mewujudkan denuklirisasi sepenuhnya.” [sp/ii]