PM Inggris Boris Johnson pada hari Rabu (9/12) menuju Brussels untuk mengikuti jamuan makan malam bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dalam upaya terakhir untuk menghindari Brexit tanpa disertai perjanjian perdagangan dalam kurun tiga pekan ini.
Dengan berkembangnya kekhawatiran mengenai akhir krisis Brexit yang tanpa kesepakatan sewaktu Inggris meninggalkan Uni Eropa pada 31 Desember mendatang, santap malam itu akan menjadi kesempatan terakhir untuk membuka kebuntuan dalam pembicaraan perdagangan.
“Kita harus realistis bahwa suatu perjanjian mungkin mustahil tercapai karena kami tidak akan berkompromi dalam mendapatkan kembali kedaulatan Inggris,” kata seorang sumber dari pemerintah Inggris. “Jelas bahwa akan diperlukan sejumlah dorongan politik agar pembicaraan dapat mencapai lebih banyak lagi kemajuan,” kata sumber itu.Ia menambahkan bahwa jika kemajuan tercapai, maka para perunding, Michel Barnier dan David Frost, dapat memulai kembali pembicaraan.
Pejabat dalam pemerintahan Inggris yang bertanggung jawab mengenai Brexit, Michael Gove, hari Rabu menolak untuk memperkirakan peluang tercapainya suatu kesepakatan. Ia sebelumnya memperkirakan peluang tercapainya suatu perjanjian perdagangan adalah 66 persen.
“Uni Eropa harus bergerak,” kata Gove, seraya menambahkan bahwa suatu perjanjian baru mungkin tercapai apabila blok itu menerima bahwa Inggris adalah negara berdaulat. [uh/ab]