Gubernur Bank Sentral Amerika, Federal Reserve, Jerome Powell dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin memberi gambaran suram kehancuran ekonomi akibat pandemi virus corona. Tetapi, mereka juga memberi harapan bahwa paket pinjaman dan bantuan untuk keluarga dan bisnis akan meringankan untuk beberapa bulan mendatang.
Kedua pejabat itu hari Selasa (19/5) menghadiri rapat dengar pendapat secara virtual dengan komisi perbankan Senat.
Dalam sambutan tertulis, Powell mengatakan, pandemi telah menyebabkan “tingkat rasa sakit yang sulit digambarkan dengan kata-kata.” Ia menambahkan, "Cakupan dan kecepatan penurunan ini belum pernah terjadi pada zaman modern dan jauh lebih buruk daripada resesi sejak Perang Dunia II."
Sekitar 36,5 juta pekerja di-PHK. Mereka mengajukan tunjangan pengangguran karena ekonomi terbesar dunia itu terpuruk ke resesi.
Bank Sentral Amerika, The Fed, menurunkan suku bunga acuan menjadi mendekati nol pada Maret. Powell berjanji, The Fed "akan mempertahankan suku bunga pada tingkat ini sampai kami yakin bahwa ekonomi telah melewati kesulitan semasa pandemi ini dan berada di jalur yang tepat bagi kami untuk mencapai sasaran kerja maksimum dan stabilitas harga."
Mnuchin menggarisbawahi keprihatinan Powell tentang ekonomi Amerika dalam sambutan tertulisnya. Ia mengatakan, “Penyakit ini memengaruhi keluarga dan komunitas di seluruh negeri. Walaupun bukan karena kesalahan mereka, rakyat Amerika juga menghadapi kesulitan ekonomi."
Tetapi, Menteri Keuangan Mnuchin mengatakan, berkat upaya para profesional medis di seluruh Amerika, "Saya yakin, selepas pandemi ini, kita akan menjadi bangsa yang lebih kuat daripada sebelumnya."
Menurut Mnuchin, ratusan miliar dolar dalam bentuk hibah dan pinjaman kepada keluarga dan bisnis telah disalurkan untuk meringankan beban ekonomi negara akibat pandemi.
Ia mengatakan, "Kita harus mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi untuk menutup bagian-bagian penting ekonomi demi kepentingan kesehatan masyarakat." Akibatnya, kata Mnuchin, “Kita akan mendapati pengangguran tetap akan tinggi dan indikator negatif lainnya.”
Tetapi, ia mengatakan, “Menyimak para pakar kesehatan, kami optimistis akan kemajuan pada vaksin yang sedang dibuat, obat antivirus, dan pengetesan. Bekerja sama erat dengan gubernur-gubernur, kami mulai membuka bisnis dengan meminimalkan risiko bagi pekerja dan konsumen. Kami berharap kondisi ekonomi akan membaik dalam triwulan ketiga dan keempat.”
Jumlah kematian akibat virus corona di Amerika kini melampaui 90.000, sejauh ini tercatat sebagai yang terbesar di dunia. Jumlah kematian pada awal Agustus diperkirakan 143 ribu.[ka/ii]