Sementara pertikaian yang tegang mengenai nuklir antara Korea Utara dan Amerika Serikat terus meningkat, risiko sengketa militer juga meningkat, dan harapan akan solusi damai tetap tipis.
Hari Minggu (15/10) Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson mengatakan usaha diplomatik untuk membujuk pemerintahan Kim Jong-un agar menghentikan program nuklir dan misil balistik jarak jauhnya akan diteruskan sampai bom yang pertama jatuh.
Tetapi Presiden Donald Trump pesimistis mengenai prospek penemuan solusi diplomatik. Ia telah menyebut usaha Tillerson “buang-buang waktu” dan memberi indikasi bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak dapat dipercaya akan mematuhi setiap persetujuan diplomatik, karena pemimpin di Pyongyang telah berkali-kali melanggar persetujuan pelucutan nuklir pada waktu lalu.
“Saya kira saya mungkin mempunyai sikap yang sedikit berbeda, dan cara yang berbeda dengan orang lain. Saya kira mungkin saya bersikap lebih kuat dan lebih keras mengenai hal itu, daripada orang lain,” kata Trump pekan lalu. [gp]