Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry pada Jumat (27/6) bertemu dengan Raja Arab Saudi, Abdullah, untuk membicarakan cara menghadapi ekstremis Sunni yang telah mengambil-alih sebagian wilayah Irak dan Suriah.
Kerry bertemu Kamis di Paris dengan para menteri luar negeri Arab Saudi, Yordania dan Uni Emirat Arab, dalam usaha untuk menghimpun persatuan kawasan itu menentang ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah.
Kelompok sempalan al-Qaida itu diyakini menerima banyak dananya dari sumber-sumber Sunni di negara-negara Teluk Persia yang menentang pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki yang dipimpin Shiah.
Para pejabat Amerika mengatakan para diplomat Arab tidak menawarkan bantuan militer kepada pemerintahan Maliki. Tetapi Washington berharap negara-negara Arab dapat menggunakan pengaruh mereka terhadap milisi Sunni Irak untuk membantu melawan ISIL.
Pertemuan itu diadakan sementara Washington mempertimbangkan opsi militer di Irak. Gedung Putih sedang mempertimbangkan serangan udara, tetapi telah menutup kemungkinan pengiriman pasukan darat ke Irak, dari mana tentara Amerika yang terakhir ditarik tahun 2011.
Gedung Putih sedang mengirim 300 penasehat militer untuk membantu Baghdad menghentikan gerakan maju ISIS. Sebagian pasukan itu tiba Kamis. Amerika juga menerbangkan 30 hingga 35 penerbangan pengintai di angkasa Irak.