Tiga pejabat tinggi pemerintahan Obama dicecar berbagai pertanyaan di Senat hari Kamis (23/7) mengenai perjanjian nuklir dengan Iran yang disepakati bulan ini di Wina, Austria. Itu adalah sidang dengar pendapat terbuka pertama mengenai perjanjian itu, yang harus diterima atau ditolak Kongres sebelum pertengahan September.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry, tampil sebagai saksi, diberItahu oleh Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Bob Corker, "anda telah ditipu” oleh Iran. Kerry menjawab dengan mengatakan “mereka sudah tahu apa yang mereka inginkan… pertanyaannya bagaimana kita dapat menunda program mereka.”
Sebelumnya, Kerry mengatakan yakin perjanjian nuklir itu akan membuat dunia lebih aman.
"Perjanjian itu akan mencabut sanksi-sanksi, dengan syarat Iran mengurangi program nuklirnya," kata Kerry.
Kerry memberikan kesaksian dalam sidang dengar pendapat itu bersama dengan Menteri Energi Ernest Moniz, dan Menteri Keuangan Jack Lew. Para pejabat senior pemerintahan Obama itu, yang merupakan otak perancang perjanjian itu, mengadakan pertemuan tertutup dengan para anggota Kongres mengenai perjanjian itu hari Rabu di Washington.
Sehari sebelum sidang dengar pendapat itu, Ketua DPR John Boehner berjanji fraksi Republik, yang mendominasi kedua majelis Kongres, akan melakukan segala upaya untuk menolak perjanjian itu.
Boehner mengatakan, “karena perjanjian yang buruk mengancam keamanan rakyat AS, maka itu kami akan melakukan segala upaya untuk menolaknya.”
Apabila perjanjian itu ditolak, Presiden AS Barack Obama telah berjanji untuk memveto keputusan itu.
Untuk membatalkan veto itu, perlu mayoritas duapertiga suara di kedua majelis Kongres. Ini berarti banyak anggota fraksi Demokrat juga perlu bergabung dengan fraksi Republik dalam menolak perjanjian itu.