Kerry, Minggu (7/12), menyerukan pembebasan segera wartawan The Washington Post Jason Rezaian.
Surat kabar melaporkan Minggu pagi, Rezaian secara resmi didakwa hari Sabtu dalam proses pengadilan selama 10 jam di sebuah pengadilan di Teheran, hampir lima bulan setelah penangkapannya.
Washington Post mengatakan, jenis dakwaan terhadap Rezaian, yang berkewarganegaraan ganda, Amerika dan Iran, tidak jelas dipahami mereka yang hadir dalam ruang pengadilan. Rezaian didampingi seorang penerjemah karena ia tidak bisa berbicara bahasa Farsi.
Surat kabar itu mengatakan, kemunculan Rezaian di pengadilan berlangsung dua hari setelah berita terdengar di Barat bahwa penahanannya diperpanjang hingga pertengahan Januari karena penyelidikan terhadap dirinya sedang berlangsung.
Keluarga Rezaian telah menyewa seorang pengacara untuknya, namun pengacara itu tidak diizinkan mengunjunginya. Kerry mengatakan, penolakan pemberian akses terhadap seorang pengacara merupakan pelanggaran jelas terhadap UU Iran sendiri dan norma internasional. Diplomat tertinggi Amerika itu telah berulangkali mengangkat kasus Rezaian ke para pejabat Iran.
Washington Post mengatakan keluarga Rezaian prihatin dengan kondisi kesehatannya karena Rezaian menderita tekanan darah tinggi, sejumlah infeksi, gangguan punggung dan stres emosional karena penahanannya di penjara Evin, Teheran.
Rezaian ditangkap 22 Juli lalu bersama istrinya, Yeganeh Salehi, yang juga seorang jurnalis. Istrinya dibebaskan dengan uang jaminan Oktober lalu, dan merupakan satu-satunya orang yang diizinkan menjenguknya, meski tidak sering.