Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo menggambarkan pembicaraan terbarunya dengan para pejabat Korea Selatan berlangsung produktif. Ia bertemu dengan sejawatnya, Menteri Luar Negeri Jepang dan Korea Selatan di Tokyo, Minggu (9/7) sebelum melanjutkan perjalanan ke Vietnam.
Pyongyang adalah persinggahan pertama dalam lawatan keliling dunia pertama Pompeo sebagai menteri luar negeri Amerika. Setelah Asia, ia dijadwalkan mengunjungi Uni Emirat Arab sebelum menuju ke Belgia, di mana ia akan mendampingi Presiden Donald Trump pada KTT NATO di Brussels.
Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan Korea Utara telah mengukuhkan kembali komitmen untuk membongkar program nuklirnya dalam pembicaraan pekan lalu di Pyongyang. Menurut Pompeo, dalam pertemuan itu berlangsung diskusi yang rinci dan substantif mengenai langkah-langkah selanjutnya ke arah denuklirisasi yang komplet dan diverifikasi sepenuhnya.
Pompeo mengemukakan, “Yang paling penting adalah apa yang dipahami Korea Utara dan tuntutan dunia terhadap Korea Utara. Dan jelas ada tinjauan mengenai makna denuklirisasi bagi Korea Utara. Saya telah bersikap sangat jelas dengan mereka.”
Media pemerintah Korea Utara mengutip seorang pejabat yang tidak disebut namanya yang mengatakan Amerika Serikat keliru jika berharap Korea Utara akan memenuhi tuntutannya, dan memperingatkan bahwa tekad Pyongyang melakukan denuklirisasi bisa goyah. Tetapi Pompeo mengatakan ada kemajuan dalam pembicaraannya dengan para pejabat Korea Utara.
Ia mengemukakan, “Korea Utara setuju untuk bertemu pada pertengahan Juli di Panmunjom guna membahas pemulangan sisa-sisa kerangka tentara Amerika. Korea Utara juga mengukuhkan kembali komitmen sebelumnya untuk menghancurkan lokasi uji coba mesin rudalnya, yang akan membuat kawasan dan dunia lebih aman.”
Meskipun mengakui bahwa jalan untuk menuntaskan denuklirisasi Korea Utara akan sulit, menteri luar negeri Amerika itu mengecam para kritikus yang menyatakan pemerintah Amerika mencapai sedikit atau tanpa kemajuan dalam pembicaraan dengan Korea Utara.
Menteri Luar Negeri Pompeo menambahkan, “Kami tahu para kritikus akan berusaha meminimalkan hasil yang telah kami capai. Tetapi sekutu-sekutu kami, seperti Korea Selatan dan Jepang, Presiden Trump dan saya percaya bahwa perdamaian patut diupayakan. Dan itulah yang kami semua inginkan.”
Menteri Luar Negeri Jepang dan Korea Selatan memuji upaya Pompeo dan menjanjikan dukungan penuh negara mereka.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-hwa mengatakan, “Pertemuan kami bertiga hari ini menggarisbawahi komitmen teguh ketiga negara kami untuk mencapai tujuan bersama berupa denuklirisasi yang komplet.”
Ketiga menteri juga menegaskan bahwa sanksi-sanksi internasional terhadap Korea Utara tidak akan dilonggarkan sebelum denuklirisasi tuntas dan diverifikasi.
Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono mengemukakan, “Kami telah mengukuhkan bahwa masyarakat internasional akan terus memberlakukan sepenuhnya resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB yang terkait.”
Pertemuan pekan lalu merupakan yang pertama antara Pompeo dan para pejabat Korea Utara setelah pertemuan puncak bersejarah 12 Juni antara presiden Amerika dan pemimpin Korea Utara. [uh/ab]