Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry kembali ke Timur Tengah, Kamis (12/12), sepekan setelah kunjungan sebelumnya yang berakhir dengan ketidakpuasan Palestina atas gagasan Amerika yang tidak jelas bagi kesepakatan perdamaian dengan Israel.
Pertemuan Menlu AS John Kerry dengan PM Benyamin Netanyahu dan Presiden Shimon Peres di Yerusalem dibatalkan karena badai salju yang melanda kota itu. Namun diplomat tertinggi Amerika itu diperkirakan akan bertemu Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, Tepi Barat.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Kerry akan melanjutkan pembicaraan yang ia lakukan dalam pertemuannya dengan pemimpin Israel dan Palestina pekan lalu, sementara kedua pihak melanjutkan perundingan mengenai masalah-masalah utama dalam kesepakatan perdamaian yang sudah lama diusahakan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan pertemuan Kamis akan membahas semua masalah yang diajukan, termasuk keamanan.
Kerry mengatakan pekan lalu ia yakin mereka lebih dekat pada persetujuan daripada sebelumnya selama bertahun tahun ini.
Senin lalu, ia bertemu dengan kepala perunding Israel Tzipi Livni dan ketua perunding Palestina Saeb Erekat di Washington. Ketiga diplomat bertemu sekitar tiga jam, menurut Departemen Luar Negeri Amerika.
Pertemuan Menlu AS John Kerry dengan PM Benyamin Netanyahu dan Presiden Shimon Peres di Yerusalem dibatalkan karena badai salju yang melanda kota itu. Namun diplomat tertinggi Amerika itu diperkirakan akan bertemu Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, Tepi Barat.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Kerry akan melanjutkan pembicaraan yang ia lakukan dalam pertemuannya dengan pemimpin Israel dan Palestina pekan lalu, sementara kedua pihak melanjutkan perundingan mengenai masalah-masalah utama dalam kesepakatan perdamaian yang sudah lama diusahakan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan pertemuan Kamis akan membahas semua masalah yang diajukan, termasuk keamanan.
Kerry mengatakan pekan lalu ia yakin mereka lebih dekat pada persetujuan daripada sebelumnya selama bertahun tahun ini.
Senin lalu, ia bertemu dengan kepala perunding Israel Tzipi Livni dan ketua perunding Palestina Saeb Erekat di Washington. Ketiga diplomat bertemu sekitar tiga jam, menurut Departemen Luar Negeri Amerika.