Menteri Luar Negeri AS John Kerry hari Selasa (4/8) mengatakan ke-12 negara yang membahas perjanjian perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) telah meraih “kemajuan berarti” dalam mencapai perjanjian akhir, tetapi masih ada beberapa rincian yang harus dibahas.
Dia menekankan serangkaian tujuan perjanjian itu ketika berbicara dalam kunjungannya ke Singapura, mengatakan perjanjian itu tidak hanya akan menciptakan peluang ekonomi bagi negara-negara yang terlibat, tetapi juga menunjukkan dukungan bagi “pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel.”
Negosiasi telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan pekan lalu para menteri perdagangan gagal menyepakati sebuah pakta final dalam pembicaraan di Hawaii. Jika sudah tuntas, TPP itu akan mencakup 40 persen dari ekonomi global.
Kerry mengatakan TPP akan meningkatkan standar dengan menyerukan dipatuhinya standar-standar buruh dan lingkungan internasional, bagi BUMN agar berkompetisi secara adil dengan sektor swasta, dan bagi bisnis-bisnis untuk tidak menggunakan buruh di bawah umur atau tempat kerja yang tidak aman.
Dia juga menyinggung rencana baru Presiden Barack Obama untuk mengurangi emisi karbon pembangkit energi AS, mengatakan solusi bagi perubahan iklim adalah mengubah kebijakan energi dan bahwa isu itu mewakili “peluang ekonomi yang besar.”
Sebelum berpidato di Universitas Manajemen Singapura, Kerry bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Menteri Luar Negeri K. Shanmugam untuk membahas berbagai hal termasuk TPP dan ketegangan di Laut China Selatan.
Kerry sedang melakukan perjalanan ke lima negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara dengan persinggahan di Malaysia, dimana dia akan ikut serta dalam forum ASEAN hari Rabu, dan Vietnam untuk pembicaraan dengan para pejabat mulai Kamis. Awal pekan ini dia bertemu dengan para pemimpin Mesir dan dengan sekutu-sekutu Teluk di Qatar.
John Kerry mengatakan perjanjian TPP tidak hanya akan menciptakan peluang ekonomi bagi negara yang terlibat, tetapi juga dukungan bagi pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Terkait
Paling Populer
1