Kepada para wartawan di bandara sebelum meninggalkan ibu kota Mesir, Kairo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa "ide-ide bagus" telah dibahas, termasuk cara memberi bantuan kepada warga Palestina yang membutuhkan di Gaza.
Mesir adalah negara keenam yang dikunjungi Blinken setelah Yordania, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Ia juga telah bertemu Otoritas Palestina.
Dalam pertemuan, Minggu (15/10), dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Blinken menegaskan kembali dukungan negaranya untuk Israel dalam perjuangannya melawan Hamas. Ia menegaskan hak Israel untuk membela diri. Namun, ia memperingatkan, bahwa “cara Israel melakukan ini, penting.”
“Israel perlu melakukannya dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut bersama dalam menjunjung nyawa dan martabat manusia, mengambil semua tindakan yang mungkin, guna mencegah dan menghindari warga sipil dari bahaya," kata Blinken.
Dalam pernyataannya, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Blinken dan Presiden el-Sissi membahas cara-cara mengeluarkan warga Amerika yang terjebak di dalam wilayah itu. Juga dikatakan bahwa Blinken akan kembali ke Israel, Senin (16/10), kunjungan keduanya dalam lima hari.
Dalam pertemuannya dengan Blinken, Presiden Mesir el-Sissi mengatakan serangan Israel terhadap Gaza telah melampaui “hak membela diri” dan berubah menjadi “hukuman kolektif,” menurut media pemerintah Mesir.
“Krisis yang terjadi ini adalah krisis yang drastis. Saya percaya bahwa pembalasan yang sedang berlangsung ini melampaui hak untuk membela diri bagi Israel dan merupakan hukuman kolektif bagi Jalur Gaza, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta warga Palestina," ujar El-Sisi.
Ini adalah penolakan terbuka yang paling keras yang didengar Blinken dari tujuh pemimpin Arab yang ditemuinya dalam perjalanan tersebut. Namun, menurut Blinken, ia telah melakukan "percakapan yang sangat baik dengan putra mahkota Arab Saudi dan dengan Presiden el-Sissi."
Sebelum ke Mesir, Blinken, Minggu (15/10) pagi, bertemu Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, di Riyadh. Ini adalah pertemuan terakhirnya dengan para pemimpin Arab di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa serangan darat Israel ke Gaza akan memicu perang yang lebih luas dengan konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan. Ketika berita ini diturunkan, Blinken tiba di Yordania.[ka/lt]
Forum