Tautan-tautan Akses

Menlu AS Peringatkan akan Berlakukan Sanksi Berat terhadap Iran


Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara di lembaga Heritage Foundation, Washington hari Senin (21/5).
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara di lembaga Heritage Foundation, Washington hari Senin (21/5).

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Senin (21/5) memperingatkan bahwa Iran akan dikenai "sanksi-sanksi terkuat dalam sejarah" dan mengingatkan perusahaan-perusahaan Eropa agar tidak melanjutkan bisnis di Teheran, mempertegas garis kebijakan Washington setelah menarik diri dari perjanjian nuklir.

Dalam pidato kebijakan luar negeri yang pertama sejak pindah tugas ke Departemen Luar Negeri, Mike Pompeo menjabarkan serangkaian tindakan agresif yang dirancang untuk menghukum Teheran, yang disebutnya sebagai sponsor teror dunia. Mantan kepala CIA ini memang sudah lama mengecam Iran dan gigih menentang perjanjian nuklir 2015.

"Kita akan menerapkan tekanan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada rezim Iran. Para pemimpin di Teheran tidak akan ragu lagi tentang keseriusan kita," kata Pompeo dalam sebuah pidato di lembaga penelitian konservatif Heritage Foundation.

"Sengatan sanksi ini akan menyakitkan jika rezim itu tidak mengubah jalurnya dari jalan yang tidak dapat diterima dan tidak produktif yang telah dipilihnya ke jalan yang menyatu kembali dengan liga bangsa-bangsa."

Pompeo mengatakan jika Iran mematuhi ketentuan yang lebih ketat, termasuk mengakhiri program rudal balistik dan intervensinya dalam konflik regional dari Yaman sampai Suriah, maka Amerika Serikat akan mencabut sanksi-sanksi baru tersebut.

Presiden Donald Trump mengatakan perjanjian tahun 2015 dengan Iran – yang juga ditandatangani oleh Inggris, Tiongkok, Perancis, Jerman dan Rusia - tidak cukup luas cakupannya, dan sekarang ingin agar negara-negara Eropa dan yang lain mendukung strategi garis kerasnya.

Kesepakatan tahun 2015 itu dirancang untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Komunitas internasional, termasuk pejabat tinggi AS, mengatakan Teheran telah patuh.

Namun, Trump pada 8 Mei menarik Amerika keluar dari perjanjian itu meskipun ada upaya diplomatik yang kuat dari Eropa yang memohon padanya untuk bertahan dengan menambahkan elemen-elemen baru yang lebih keras.

Alih-alih menyarankan negosiasi ulang kesepakatan Iran, Pompeo memaparkan persyaratan berat dari Washington untuk "kesepakatan baru" apapun dengan Teheran, untuk menangani setiap aspek program rudal Iran dan apa yang disebut "pengaruh buruk" di seluruh kawasan, termasuk dukungan untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad, Hizbullah dan Houthi di Yaman.

Sanksi-sanksi baru AS akan memaksa perusahaan-perusahaan Eropa untuk memilih antara berinvestasi di Iran atau berdagang dengan Amerika Serikat. Uni Eropa berusaha membujuk Iran agar tetap mematuhi perjanjian 2015, walaupun tanpa partisipasi Washington. [as/ds]

XS
SM
MD
LG