Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo hari Kamis (28/2) mengatakan akan membahas keprihatinan Amerika tentang tindakan-tindakan China yang mengancam kebebasan navigasi di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan, dengan pejabat-pejabat Filipina.
Pompeo tiba di Manila Kamis malam dan segera melangsungkan pertemuan dengan Presiden Rodrigo Duterte di sebuah pangkalan udara. Ia membahas tentang kegagalan pertemuan Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam.
“Kami prihatin China menggunakan kekuatannya dengan cara-cara yang akan mengancam kebebasan navigasi di kawasan itu dan hal ini merupakan hal penting bagi setiap negara di Asia, termasuk Filipina,” ujar Pompeo kepada wartawan ketika ia terbang dari Hanoi ke Manila.
Ketika ditanya apakah Amerika prihatin tentang tindakan-tindakan China itu, Pompeo menjawab “tentu saja!” dan menambahkan bahwa Amerika memiliki strategi keamanan nasional untuk mengatasi masalah ini.
Saling klaim di kawasan Laut China Selatan merupakan salah satu isu utama yang mengganggu hubungan Amerika dan China.
China telah membangun sebagian pulau itu menjadi landasan pacu dan fasilitas militer lainnya.
Selain China, kepemilikan wilayah Laut China Selatan yang strategis itu juga diklaim oleh Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei Darussalam. Kapal-kapal Angkatan Laut Amerika kerap berlayar di dekat pulau-pulau yang telah diduduki China untuk menjamin kebebasan navigasi di wilayah tersebut. (em)