Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo menyatakan apresiasinya kepada Denmark sebagai sekutu Amerika, setelah Presiden Donald Trump membatalkan lawatan kenegaraannya ke Denmark.
Departemen Luar Negeri menyatakan Pompeo berbicara kepada menteri luar negeri Denmark melalui telepon pada hari Rabu (21/8), dan membahas “penguatan kerjasama dengan Kerajaan Denmark, termasuk Greenland, di Kutub Utara.”
Trump sebelumnya pekan ini membatalkan rencana lawatan ke Denmark setelah usulannya agar Denmark menjual Greenland ke Amerika ditolak.
Perdana Menteri Mette Frederiksen, Rabu (21/8) menyesalkan dan terkejut Trump secara mendadak membatalkan lawatan yang telah dijadwalkan ke Denmark karena Frederiksen menolak tawaran Trump untuk membeli Greenland, kawasan di Kutub Utara yang kaya mineral dan merupakan bagian dari Denmark.
Trump belakangan mengakui bahwa ia membatalkan lawatan ke Denmark karena perdana menteri negara itu mengeluarkan pernyataan “tidak menyenangkan” dalam menanggapi usulnya terkait Greenland.
“Saya pikir itu bukan pernyataan yang baik, caranya mengabaikan saya. Ia tidak mengindahkan Amerika Serikat,” kata Trump kepada wartawan hari Rabu. “Ia mengatakan absurd – itu bukan kata yang tepat untuk digunakan.”
Amerika Serikat memiliki kehadiran militer di Greenland, di Pangkalan Udara Thule, berdasarkan perjanjian Amerika-Denmark tahun 1951.
Sewaktu Trump baru-baru ini mengemukakan gagasan membeli Greenland dari Denmark, banyak kalangan di negara itu semula mengira gagasan itu sekadar lelucon.
Trump, belakangan pada hari Selasa (20/8) melalui Twitter, membatalkan lawatan 2-3 September ke Denmark sambil mengatakan bahwa “Denmark adalah negara yang sangat istimewa dengan rakyat yang luar biasa.” Tetapi ia mengatakan bahwa karena Frederiksen menyatakan “tidak berminat membahas pembelian Greenland, saya akan menunda pertemuan yang telah direncanakan dalam dua pekan ini ke waktu lainnya.”
[uh/ab]