ISTANBUL —
Ini merupakan lawatan kedua Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry ke Turki dalam waktu dua bulan. Dalam sebuah konferensi pers dengan mitranya, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, John Kerry mendesak Turki agar melanjutkan upaya-upaya pemulihan hubungan dengan Israel.
Kerry mengatakan,“Turki dan Israel, keduanya merupakan sekutu penting bagi Amerika, dan kami berharap kesepakatan mereka untuk menormalisasi hubungan kedua negara akan membuka pintu bagi kerjasama yang lebih luas.”
Hubungan Turki dan Israel membeku pasca-pembunuhan tahun 2010 terhadap sembilan warga Turki oleh pasukan komando Israel di atas sebuah kapal yang bermaksud mengangkut bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Tetapi, setelah campur tangan Presiden Barack Obama dalam lawatannya ke Israel bulan lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu minta maaf kepada mitranya, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Permohonan maaf itu diterima ketika kedua pihak sepakat memulihkan hubungan diplomatik penuh. Israel juga setuju untuk membayar kompensasi bagi keluarga para korban yang tewas.
John Kerry kini medesak agar mempercepat proses normalisasi tersebut. Ia mengatakan, “Agar semua langkah ini berlangsung sepenuhnya, adalah penting penting untuk memenuhi janji ganti rugi dan saling menempatkan kembali duta besar, sehingga hubungan penuh dapat terwujud.”
John Kerry mengatakan pemulihan hubungan Israel-Turki penting bagi upayanya untuk memulai kembali upaya perdamaian antara Palestina dan Israel, persinggahan berikutnya dalam lawatan ini.
Konflik di Suriah juga menjadi topik penting lainnya dalam pembicaraan John Kerry di Turki. Ia memuji upaya-upaya kemanusiaan Turki. “Turki juga sudah sangat bermurah hati kepada para pengungsi krisis ini, dan Turki yang telah menampung ratusan ribu pengungsi tetap membuka pintu perbatasannya dan melakukan apapun yang mungkin sebagai tanggapan atas meningkatnya krisis kemanusiaan tersebut,” tuturnya lagi.
Turki memberi tempat penampungan bagi lebih dari seperempat juta pengungsi Suriah. Menteri Luar Negeri John Kerry ingin Turki tetap membuka pintu perbatasannya sesuai yang dijanjikan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu.
Kerry mengatakan,“Turki dan Israel, keduanya merupakan sekutu penting bagi Amerika, dan kami berharap kesepakatan mereka untuk menormalisasi hubungan kedua negara akan membuka pintu bagi kerjasama yang lebih luas.”
Hubungan Turki dan Israel membeku pasca-pembunuhan tahun 2010 terhadap sembilan warga Turki oleh pasukan komando Israel di atas sebuah kapal yang bermaksud mengangkut bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Tetapi, setelah campur tangan Presiden Barack Obama dalam lawatannya ke Israel bulan lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu minta maaf kepada mitranya, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Permohonan maaf itu diterima ketika kedua pihak sepakat memulihkan hubungan diplomatik penuh. Israel juga setuju untuk membayar kompensasi bagi keluarga para korban yang tewas.
John Kerry kini medesak agar mempercepat proses normalisasi tersebut. Ia mengatakan, “Agar semua langkah ini berlangsung sepenuhnya, adalah penting penting untuk memenuhi janji ganti rugi dan saling menempatkan kembali duta besar, sehingga hubungan penuh dapat terwujud.”
John Kerry mengatakan pemulihan hubungan Israel-Turki penting bagi upayanya untuk memulai kembali upaya perdamaian antara Palestina dan Israel, persinggahan berikutnya dalam lawatan ini.
Konflik di Suriah juga menjadi topik penting lainnya dalam pembicaraan John Kerry di Turki. Ia memuji upaya-upaya kemanusiaan Turki. “Turki juga sudah sangat bermurah hati kepada para pengungsi krisis ini, dan Turki yang telah menampung ratusan ribu pengungsi tetap membuka pintu perbatasannya dan melakukan apapun yang mungkin sebagai tanggapan atas meningkatnya krisis kemanusiaan tersebut,” tuturnya lagi.
Turki memberi tempat penampungan bagi lebih dari seperempat juta pengungsi Suriah. Menteri Luar Negeri John Kerry ingin Turki tetap membuka pintu perbatasannya sesuai yang dijanjikan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu.
