Pemerintah telah membantah tuduhan yang dimuat dalam kawat diplomatik Amerika yang dibocorkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlibat dalam penyuapan, intimidasi, dan memperkaya diri sendiri.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan dalam jumpa pers di Jakarta hari ini, klaim tersebut tidak berdasarkan pada fakta.
Situs WikiLeaks menyediakan banyak kawat diplomatik Amerika kepada Fairfax Media Australia, yang dimuat, Jumat, dalam harian Sydney Morning Herald dan The Age. Kawat tersebut mengatakan Presiden Yudhoyono pernah berusaha mempengaruhi hakim dan jaksa untuk melindungi sekutu-sekutu politiknya yang korup.