China mendukung Iran dalam mempertahankan "kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada penjabat menteri luar negeri Iran melalui pembicaraan telepon hari Minggu (11/8), menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
Dalam pembicaraan tersebut, Wang mengulangi kecaman Beijing atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut melanggar kedaulatan Iran dan mengancam stabilitas regional.
Iran dan kelompok Muslim Palestina Hamas menuduh Israel melakukan serangan rahasia yang menewaskan Haniyeh.
Israel belum mengaku atau menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, yang memicu kekhawatiran bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.
Iran telah bertekad untuk "menghukum dengan keras" Israel atas pembunuhan tersebut.
Wang mengatakan kepada Ali Bagheri Kani, penjabat menteri luar negeri Iran, bahwa pembunuhan Haniyeh telah "secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata di Gaza dan merusak perdamaian dan stabilitas regional," kata Kementerian Luar Negeri China.
"China mendukung Iran dalam mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya sesuai dengan hukum, dan dalam upayanya menjaga perdamaian dan stabilitas regional, serta siap menjaga komunikasi erat dengan Iran," kata Wang.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Minggu mencalonkan Abbas Araqchi sebagai menteri luar negeri negara itu. Araqchi pernah menjadi kepala negosiator Iran dalam perundingan nuklir dari tahun 2013 hingga 2021. [ab/ka]
Forum