Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengukuhkan, Amerika telah mengajak jaringan Haqqani berdialog guna mengakhiri kekerasan di Afghanistan yang diamuk perang.
Kepada wartawan di Islamabad hari Jumat, Clinton mengatakan, pejabat-pejabat Pakistan membantu mengatur pertemuan pendahuluan antara pejabat-pejabat Amerika dan jaringan Haqqani untuk mengujicoba kesediaan dan kesungguhan kelompok yang terkait al-Qaida itu bergabung dalam proses perdamaian.
Pejabat-pejabat senior Amerika kemudian mengatakan badan intelijen Pakistan, ISI, mengatur pertemuan itu yang berlangsung musim panas lalu.
Jaringan Haqqani melancarkan sejumlah serangan terhadap tentara Amerika dan NATO di Afghanistan. Amerika mendesak Pakistan agar berbuat lebih banyak dalam menindak kelompok militan itu, yang diyakini berbasis di kawasan kesukuan Waziristan Utara, Pakistan.
Para pejabat militer Amerika juga menuduh ISI mendukung Haqqani dalam serangan-serangan mereka.
Menteri Luar Negeri Clinton hari Jumat mengatakan Amerika tidak melihat kontradiksi dalam “bertempur dan berunding”. Ia menambahkan, Amerika kini bekerjasama dengan Pakistan dan Afghanistan untuk menyiapkan serangkaian perundingan damai guna mengakhiri konflik di Afghanistan.
Sebelumnya, Clinton bertemu Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar dan mendesak Pakistan agar “mengambil langkah-langkah kuat” guna mencegah pemberontak Afghanistan berlindung di Pakistan dan mendesak Taliban di Afghanistan agar melakukan perundingan damai. Menurutnya, tindakan seperti itu seharusnya dilakukan dalam “beberapa hari dan bulan” mendatang, bukan “beberapa bulan dan tahun”.
Khar mengakui Pakistan bisa berbuat lebih banyak dalam bekerja sama dengan negara-negara lain untuk membongkar tempat-tempat perlindungan militan di perbatasan Afghanistan. Tapi Khar mencatat, ada tempat-tempat berlindung yang aman di kedua sisi perbatasan Afghanistan dan bahwa "tidak ada dukungan apapun" dari Pakistan kepada militan.
