Duterte mengeluarkan ancaman, Minggu (21/8) dalam menanggapi kecaman PBB, termasuk Sekjen Ban Ki-moon, terhadap kampanye anti-narkoba Duterte yang tidak memperdulikan hak azasi manusia. Sebelumnya pekan lalu, ia mengatakan PBB mengajukan “usul yang sangat bodoh” dalam mengecam usahanya.
Yassay mengatakan kepada para wartawan di Manila, Senin (22/8) bahwa pernyataan Duterte itu hanya mengutarakan “kekecewaannya yang sangat mendalam” terhadap PBB.
Sedikitnya 1.000 tersangka pedagang narkoba telah tewas sejak presiden tersebut memangku jabatan bulan Juni, setelah memenangkan pemilihan presiden dengan janji akan memberantas narkoba dan penjahat narkoba di negara itu. [gp]