Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memberlakukan kembali gencatan senjata selama waktu yang belum ditentukan setelah gerilya komunis menyatakan gencatan senjata mereka, sementara kedua pihak bersiap-siap melanjutkan kembali pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri salah satu pemberontakan yang paling lama di Asia.
Penasehat pembicaraan perdamaian pemerintah, Jesus Dureza, Sabtu (20/8), mengatakan bahwa gencatan senjata sepihak yang diberlakukan kembali oleh Duterte akan mulai berlaku hari Minggu dan serentak, dimulai dengan gencatan senjata selama seminggu yang diberlakukan oleh pemberontak.
Langkah kedua pihak itu meratakan jalan bagi pembicaraan empat hari di ibukota Norwegia, Oslo, mulai hari Senin yang akan membicarakan penyelesaian akar masalah pemberontakan, yang telah menewaskan lebih dari 150 ribu orang laskar dan sipil dan merongrong pembangunan ekonomi Filipina.
“Gencatan senjata akan berlaku selama diperlukan untuk mewujutkan perdamaian negara dan juga untuk memberi keadaan yang memungkinkan keberhasilan perundingan perdamaian,” kata Dureza dalam jumpa pers di bandara international Ninoy Aquino di Manila, sebelum ia dan tim perunding pemerintah terbang ke Oslo untuk menghadiri pembicaraan itu.
Militer mengatakan mereka mendukung langkah Duterte dan mengutarakan harapan agar pemberontak membalas langkahnya dengan kesungguhan yang sama. [gp]