Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar, diperkirakan akan membahas keprihatinan India mengenai rancangan undang-undang Amerika yang mungkin akan mempersulit perusahaaan-perusahaan menggantikan pekerja Amerika dengan pekerja dari India dan negara-negara lain. Dalam kunjungan 4 harinya itu, Jaishankar juga diperkirakan akan membahas tentang keselamatan orang asing di AS setelah penembakan di sebuah bar di Kansas yang menewaskan seorang insinyur India dan melukai seorang lainnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Vikas Swarup, hanya mengatakan bahwa Jaishankar akan pergi ke Amerika untuk berbicara, tanpa memberi keterangan lebih jauh. Menurut laporan, Jaishankar akan bertemu dengan penjabat wakil menteri luar negeri Amerika Tom Shannon dan para pejabat Amerika lain.
Presiden Donald Trump telah mengundang Perdana Menteri India Narendra Modi berkunjung ke Amerika Serikat tahun ini.
Hubungan Amerika-India umumnya sangat baik pada masa pemerintahan Obama, tetapi New Delhi berharap agar Trump akan mengambil sikap yang lebih keras terhadap Pakistan, yang menerima bantuan besar dari Amerika. India dan Pakistan bertetangga dan sudah tiga kali berperang.
Namun, sikap kuat Trump menentang ekspor pekerjaan Amerika telah menimbulkan keprihatinan di India, yang mempunyai perindustrian subur pusat-pusat pelayanan telepon dari pelanggan perusahaan-perusahaan Amerika.
Harga-harga saham perusahaan terbesar teknologi informasi atau IT India turun 2 persen hingga 4 persen di Bursa Efek Mumbai awal bulan ini sebagai tanggapan atas berita rancangan undang-undang Amerika yang dapat mempersulit perusahaan-perusahaan menggantikan pekerja Amerika dengan pekerja dari negara-negara seperti India. [gp]