Tautan-tautan Akses

Menlu Inggris Remehkan Ancaman Putin


Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS dan Menteri Luar Negeri Ukraina di Kyiv, Ukraina, 11 September 2024. (Foto: AFP)
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS dan Menteri Luar Negeri Ukraina di Kyiv, Ukraina, 11 September 2024. (Foto: AFP)

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy pada Minggu (15/9) menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan "gertakan" ketika menyampaikan peringatannya, bahwa mengizinkan Ukraina menggunakan senjata-senjata jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia akan membuat NATO "berperang" dengan Moskow.

Ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat mengenai konflik tersebut mencapai tingkat yang mengkhawatirkan pada minggu ini ketika Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer bertemu di Gedung Putih untuk membahas apakah akan melonggarkan aturan mengenai penggunaan persenjataan yang dipasok oleh negara-negara Barat.

“Saya pikir apa yang dilakukan Putin hanya sekadar menggertak,” kata Lammy kepada BBC.

"Ada banyak gertakan. Itu modus operandinya. Dia mengancam soal tank, dia mengancam soal rudal, dia mengancam soal senjata nuklir."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy selama berbulan-bulan telah meminta izin untuk menggunakan rudal Storm Shadow Inggris dan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat untuk mencapai sasaran yang lebih jauh di wilayah Rusia.

Dalam pertemuan pada Jumat (13/9) Biden dan Starmer menunda mengambil keputusan mengenai langkah tersebut.

Hal ini terjadi setelah Putin memperingatkan bahwa lampu hijau untuk penggunaan senjata-senjata tersebut "akan berarti negara-negara NATO, AS, negara-negara Eropa, sedang berperang dengan Rusia".

“Jika demikian, maka dengan mempertimbangkan perubahan sifat konflik, kami akan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan ancaman yang akan kami hadapi,” tambahnya.

Putin telah sejak lama memperingatkan negara-negara Barat bahwa mereka berisiko memicu perang nuklir karena mendukung Ukraina.

“Kita tidak bisa dikacaukan oleh imperialis fasis yang ingin menginvasi negara lain sekehendak hatinya,” kata Lammy.

"Jika kita membiarkan dia bertindak sesukanya terhadap Ukraina, percayalah, dia tidak akan berhenti sampai di situ."

Lammy mengatakan pembicaraan antara Starmer, Biden dan Zelenskyy mengenai penggunaan rudal akan dilanjutkan dalam pertemuan Majelis Umum PBB di New York pada akhir bulan ini. [ab/em]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG