Sehari setelah mendesak Dewan Keamanan PBB agar memperpanjang embargo senjata terhadap Iran sebelum embargo itu berakhir pada Oktober mendatang, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Jumat ini (6/3) dijadwalkan berbicara langsung dengan Sekjen PBB Antonio Guterres di markas besar PBB.
Pompeo mengatakan masyarakat internasional seharusnya tidak boleh menunggu ketentuan mengenai perjanjian nuklir Iran 2015 mulai berlaku, mencabut berbagai pembatasan terhadap militer, serta program misil dan nuklir Iran.
Pompeo mengatakan, rezim Iran harus segera bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan mematuhi sepenuhnya kewajibannya terhadap IAEA. Semua negara harus menuntut pertanggungjawaban Iran atas komitmennya, tegas Pompeo. Kalau tidak, perjanjian nonproliferasi nuklir hanya sebatas kertas biasa, lanjutnya.
IAEA, yang mengawasi perjanjian nuklir Iran dengan negara-negara berpengaruh dunia, Selasa menyatakan bahwa Iran telah memiliki hampir tiga kali lipat cadangan uranium yang diperkaya selama tiga bulan ini, dan bahwa Iran tampaknya memiliki tiga lokasi aktivitas nuklir yang tidak dilaporkan.
Iran, Kamis (6/3) bersikukuh pada keputusannya untuk tidak memberi para inspektur nuklir PBB akses ke berbagai lokasi yang dipertanyakan terkait aktivitasnya pada masa-masa sebelumnya, dengan alasan bahwa kecurigaan itu muncul berdasarkan data intelijen palsu Israel. [uh/ab]