Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan dirinya telah terpilih sebagai ketua bersama COVAX AMC Engagement Group yang diprakarsai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Vaccine Alliance (GAVI).
Marsudi, bersama Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould, akan memimpin program pengadaan dan distribusi vaksin Covid-19 untuk 92 negara anggota COVAX AMC.
Pemilihan digelar secara virtual di Kota Jenewa, Swiss, pada 8 Januari 2021 dan diumumkan Rabu dini hari waktu Jakarta.
Retno mengatakan Indonesia menerima suara tertinggi dari negara anggota, yakni 41 persen, disusul oleh Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse. Sedangkan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould terpilih mewakili negara donor.
"Ini merupakan wujud dari kepercayaan dunia internasional, terutama negara-negara berkembang kepada Indonesia. Ini merupakan tanggung jawab besar Indonesia untuk mewujudkan kesetaraan akses vaksin (Covid-19) bagi semua negara melalui jalur multilateral dan tanggung jawab besar ini kita upayakan untuk ditunaikan sebaik mungkin," kata Retno.
Retno sekali lagi menegaskan sejak awal pandemi Covid-19 maret tahun lalu, Indonesia menyuarakan prinsip-prinsip kesetaraan akses terhadap vaksin Covid-19 untuk semua negara. Indonesia meyakini pandemi Covid-19 tidak akan dapat diselesaikan kalau semua negara belum dapat menyelesaikan wabah penyakit itu di negara masing-masing.
Covax AMC adalah forum antara negara-negara berkembang danan negara-negara donor bagi pengadaan dan distribusi vaksin Covid-19 bagi negara-negara anggota AMC. Covax AMC memiliki target pengadaan vaksin Covid-19 bagi 3-20 persen populasi di setiap negara anggotanya dan mendukung kesiapan negara-negara itu untuk melakukan rencana vaksinasi nasionalnya.
Retno mengakui target pengadaan vaksin tersebut bukan hal mudah untuk dicapai. Oleh karena itu, katanya, program itu akan dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan vaksin bagi setiap negara anggota AMC.
Menurut Retno, vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Covax Gavi kemungkinan sudah terdistribusi ke negara-negara berkembang pada kuartal kedua tahun ini.
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Paramadina Teuku Rezasyah mengatakan terpilihnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai salah satu ketua Covax AMC merupakan bukti kredibilitas Indonesia karena memiliki pengalaman terbaik dalam menangani pandemi Covid-19.
Dia mencontohkan Presiden Joko Widodo berhubungan erat dengan Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Australia, dan negara-negara anggota ASEAN dalam penanganan Covid-19.
“Manfaat selanjutnya adalah memudahkan sosialisasi dari penyuntikan massal di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan karena kredibilitas kita naik di level dunia dan dunia juga sudah mendapat pengalaman terbaik dari Indonesia pada masa Covid-19, sehingga memudahkan publik menerima vaksinasi massal,” ujar Rezasyah.
Rezasyah menambahkan dengan terpilihnya Retno, pemerintah memiliki kepercayaan diri yang baik untuk menjalankan program vaksinasi massal Covid-19 dalam negeri. Menurut Rezasyah, Indonesia harus terbuka dalam informasi ketersediaan dan distribusi vaksin Covid-19. Indonesia juga harus terbuka terhadap ide-ide dari negara lain dalam membagikan pengalaman terbaik mereka dalam penanganan Covid-19. [fw/ab]