Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi Senin pagi (4/9) tiba di Naypitaw untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan pejabat-pejabat Myanmar terkait aksi kekerasan di negara bagian Rakhine.
Didampingi Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi, dan beberapa pejabat lain, Retno Marsudi mengatakan pertemuan pertama akan dilakukan dengan Panglima Angkatan Bersenjata U Ming Aung Hlaing dan dilanjutkan dengan Menteri Luar Negeri Aung San Suu Kyi. “Saya akan menyampaikan beberapa proposal Indonesia dan seruan, termasuk diantaranya pentingnya melakukan proteksi atas semua warga yang tinggal di negara bagian Rakhine,” ujar Retno dalam petikan video yang diterima VOA dari Kementerian Luar Negeri.
Retno Marsudi juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri pada Kantor Presiden U Kyaw Tint Swe dan Penasehat Keamanan Nasional U Thaung Tun. “Saya akan membahas secara lebih detail proposal Indonesia, termasuk upaya memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Rakhine,” tambah Retno.
Sebelum pertemuan itu Retno Marsudi menyempatkan diri bertemu beberapa pejabat Indonesia di Myanmar untuk membahas pembangunan rumah sakit Indonesia di Myauk U, di negara bagian Rakhine. “Pembangunan tahap pertama Rumah Sakit Indonesia telah selesai dilakukan. Tahap pertama ini meliputi pengurukan tanah sehingga rumah sakit itu tidak rentan terhadap banjir, dan pembangunan pagar,” ujar Retno. Ditambahkannya, pembangunan rumah sakit itu kini memasuki tahap kedua yaitu pembangunan ruang dokter dan perawat. Pembangunan tahap kedua diperkirakan selesai dalam dua bulan. Disusul pembangunan tahap ketiga yaitu gedung utama rumah sakit.
Pelaksanaan pembangunan rumah sakit seluas delapan ribu meter per segi itu dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor dan pekerja Myanmar. Keberadaan rumah sakit itu nantinya diharap bisa meningkatkan pelayanan kesehatan bagi semua warga negara bagian Rakhine. [em]