Diplomat tertinggi Rusia, Selasa (6/7), menyatakan dukungannya bagi upaya negara-negara Asia Tenggara untuk mewujudkan perdamaian di Myanmar, pada kunjungannya ke Indonesia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tiba di Jakarta, Senin (5/7), untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Lavrov mengatakan ia menganggap posisi ASEAN sebagai dasar untuk menyelesaikan krisis ini di Myanmar. Pernyataannya tersebut merujuk pada kudeta militer 1 Februari lalu yang menggulingkan para pejabat terpilih Myanmar.
Marsudi menekankan pentingnya menindaklanjuti konsensus lima poin yang disepakati ASEAN dalam pertemuannya pada bulan April dengan kepala junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing di Jakarta, dan meminta Rusia untuk mendukung pelaksanaannya.
“Ini membutuhkan komitmen militer Myanmar untuk bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya,” katanya.
ASEAN juga menyepakati bahwa utusan khusus ketua perhimpunan itu akan menjadi penengah dalam pembicaraan tersebut.
"Kami menegaskan kembali dukungan kuat kami untuk konsensus lima poin ASEAN," kata Lavrov.
Lavrov juga menegaskan dukungannya bagi pendalaman hubungan ekonomi dan politik dengan Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia yang akan memegang Kepresidenan G20 tahun depan.
Kedua pejabat tersebut juga membahas persiapan kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia akhir tahun ini.
Lavrov sedang dalam kunjungan empat hari ke Asia Tenggara dan tiba di Jakarta dari Brunei, di mana ia bertemu dengan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, ketua ASEAN tahun ini. [ab/uh]
