Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dengan nada menantang menyatakan proyek pipa gas Nord Stream 2 dan Turk Stream akan diluncurkan meskipun ada sanksi Amerika.
Dikutip kantor berita Rusia, Interfax, pada 22 Desember, Lavrov mengatakan, Rusia berencana menanggapi sanksi-sanksi baru itu.
Presiden Amerika Donald Trump menandatangani undang-undang yang mencakup penerapan sanksi terhadap perusahaan yang memasang pipa untuk Nord Stream 2, guna menggandakan kapasitas gas di sepanjang rute utara jalur pipa Nord Stream ke Jerman.
Sanksi-sanksi lain terhadap Rusia atas dugaan campur tangan dalam proses demokrasi di negara lain dan tindakan "merugikan" di Suriah dan agresi terhadap Ukraina - dikenal sebagai "RUU sanksi dari neraka" - telah disetujui komisi Senat Amerika tetapi belum diajukan untuk pemungutan suara di Kongres.
Dalam pernyataan lain, Lavrov mengatakan, Rusia siap menyertakan rudal kelas berat Sarmat dan rudal hipersonik Avangard jika perjanjian senjata baru START dengan Amerika diperpanjang.
Rusia juga siap menunjukkan rudal Sarmat kepada Amerika, kata Interfax, mengutip pernyataan Lavrov pada acara bincang-bincang di televisi pemerintah Rusia.(ka/ii)