Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem mengkritik keras inisiatif terbaru Liga Arab untuk mengakhiri pemberontakan oposisi yang sudah 10-bulan di Suriah, menyebutnya sebagai "persekongkolan" untuk menginternasionalkan krisis itu.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers Selasa, Moallem mengatakan mitranya di Liga Arab, yang beranggota 22 negara, menyetujui rencana yang mereka ketahui akan ditolak Suriah sebagai pelanggaran kedaulatan.
Inisiatif yang ditetapkan pada hari Minggu menuntut Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mentransfer kekuatan kepada seorang wakil dan membentuk pemerintah persatuan nasional dalam waktu dua bulan untuk mempersiapkan pemilihan umum nasional di bawah pengawasan Arab dan internasional.
Liga Arab Selasa mengatakan ketuanya Nabil Elaraby dan perdana menteri Qatar mengirim surat bersama kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, meminta pertemuan untuk mendorong dukungan Dewan Keamanan PBB bagi rencana itu. Dalam pernyataan terpisah, enam negara Teluk Arab mendesak Dewan Keamanan agar mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memaksa Suriah mematuhi proposal Liga Arab.
Tapi, Moallem mengatakan Rusia, sekutu militer penting Suriah, tidak akan mengizinkan campur tangan asing dalam urusan Suriah. Moskow telah menggunakan hak veto Dewan Keamanan untuk memblokir upaya Barat menghukum Suriah yang mencoba menumpas pemberontakan menentang 11 tahun pemerintahan otokratis Presiden Assad.
