Enam anggota GCC mengumumkan langkah itu dalam sebuah pernyataan Selasa. Arab Saudi mengatakan keluar dari misi itu karena Suriah belum mengimplementasikan rencana Arab untuk mengakhiri pertumpahan darah terkait tindakan keras terhadap pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad, yang sudah berlangsung 10 bulan.
Selain Arab Saudi, GCC mencakup Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar dan Kuwait.
Pada hari Senin, kepala misi Liga Arab, Jenderal Mohamed Ahmed Mustafa al-Dabi dari Sudan, mengatakan kekerasan di Suriah menurun setelah para pemantau mulai bekerja pada 26 Desember.
Suriah pada hari Senin menolak inisiatif Liga Arab yang baru agar Presiden Assad mentransfer kekuatan dan lengser dari jabatannya, seperti transisi yang sedang berlangsung di Yaman. Media pemerintah Suriah mengecam rencana itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah.