Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengadakan pembicaraan pada hari Rabu (8/6) di Ankara dengan para pejabat Turki mengenai rencana yang akan memungkinkan Ukraina untuk mengekspor gandum melalui Laut Hitam ke pasar global di tengah meningkatnya krisis pangan.
Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum, jagung, dan minyak bunga matahari terbesar di dunia, tetapi perang dan blokade Rusia terhadap pelabuhannya telah menghentikan sebagian besar aliran itu, sehingga membahayakan pasokan makanan dunia ke banyak negara berkembang. Di pelabuhan-pelabuhan Ukraina sekarang juga banyak ditanam ranjau. Diperkirakan 22 juta ton biji-bijian disimpan di silo di Ukraina.
Turki terlibat dalam upaya pembentukan mekanisme yang dipimpin PBB yang akan menciptakan koridor aman untuk pengiriman biji-bijian Ukraina dan bagi Rusia untuk mengekspor makanan dan pupuk.
Turki akan memfasilitasi dan melindungi pengangkutan biji-bijian di Laut Hitam, kata pejabat Turki.
Diskusi Lavrov di ibu kota Turki itu juga diharapkan berfokus pada rencana Turki untuk meluncurkan serangan baru lintas perbatasan di Suriah Utara terhadap milisi Kurdi Suriah yang oleh Ankara dianggap sebagai ancaman keamanan.
Turki membutuhkan persetujuan Moskow untuk melanjutkan kehadirannya di Suriah Utara, meskipun keduanya mendukung pihak-pihak yang berlawanan dalam perang saudara Suriah.
Pada tahun 2020, 37 tentara Turki tewas dalam serangan udara yang didukung Rusia terhadap benteng terakhir pemberontak di provinsi Idlib di Suriah. [lt/uh]