Penjabat menteri luar negeri Ukraina menyerukan resolusi damai dan pengakhiran bagi krisis di Ukraina. Andrii Deshchytsia di Kyiv, Sabtu (8/3), mengatakan bahwa resolusi diplomatik menjadi prioritas utama negara itu.
Menurut Deshchytsia, Ukraina terbuka pada setiap kemungkinan, namun ia menegaskan bahwa Krimea adalah bagian dari wilayah dan akan tetap menjadi wilayah Ukraina. Dan menyerukan pada Rusia untuk tidak menghalangi para pengamat internasional yang berusaha memasuki Krimea.
Presiden Amerika Barack Obama berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Jumat, mengenai krisis di Ukraina.
Gedung Putih mengatakan melalui sebuah pernyataan bahwa Presiden Obama sepakat dengan para pemimpin Eropa mengenai perlunya Rusia menarik pasukannya, membiarkan pengerahan pengamat internasional dan HAM memasuki Krimea, dan mendukung pemilu presiden yang bebas dan adil pada bulan Mei.
Sementara itu, dalam pembicaraan telepon, Jumat (7/3), dengan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan Amerika bahwa Moskow menentang setiap langkah yang tergesa-gesa dan ceroboh yang dapat merusak hubungan Rusia-Amerika. Lavrov mengatakan, sanksi-sanksi yang mungkin diberlakukan pada Rusia bisa menghantam balik Amerika.
Sebelumnya hari Jumat (7/3), sekelompok pria bersenjata menabrakkan sebuah truk militer Rusia ke pintu gerbang pos pertahanan misil Ukraina di semenanjung Krimea, namun mereka gagal mengambil alih pangkalan itu.
Di luar pangkalan itu, sekelompok pria yang tampaknya anggota milisi pro-Rusia setempat dilaporkan sempat mengalami keributan dengan para wartawan.
Pada gambar video keamanan Simferopol tampak seorang pria yang katanya wartawan ditodong kepalanya dengan senjata sementara kameranya disita karena mengambil gambar wartawan yang sedang dipukuli dan dijarah.
Menurut Deshchytsia, Ukraina terbuka pada setiap kemungkinan, namun ia menegaskan bahwa Krimea adalah bagian dari wilayah dan akan tetap menjadi wilayah Ukraina. Dan menyerukan pada Rusia untuk tidak menghalangi para pengamat internasional yang berusaha memasuki Krimea.
Presiden Amerika Barack Obama berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Jumat, mengenai krisis di Ukraina.
Gedung Putih mengatakan melalui sebuah pernyataan bahwa Presiden Obama sepakat dengan para pemimpin Eropa mengenai perlunya Rusia menarik pasukannya, membiarkan pengerahan pengamat internasional dan HAM memasuki Krimea, dan mendukung pemilu presiden yang bebas dan adil pada bulan Mei.
Sementara itu, dalam pembicaraan telepon, Jumat (7/3), dengan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan Amerika bahwa Moskow menentang setiap langkah yang tergesa-gesa dan ceroboh yang dapat merusak hubungan Rusia-Amerika. Lavrov mengatakan, sanksi-sanksi yang mungkin diberlakukan pada Rusia bisa menghantam balik Amerika.
Sebelumnya hari Jumat (7/3), sekelompok pria bersenjata menabrakkan sebuah truk militer Rusia ke pintu gerbang pos pertahanan misil Ukraina di semenanjung Krimea, namun mereka gagal mengambil alih pangkalan itu.
Di luar pangkalan itu, sekelompok pria yang tampaknya anggota milisi pro-Rusia setempat dilaporkan sempat mengalami keributan dengan para wartawan.
Pada gambar video keamanan Simferopol tampak seorang pria yang katanya wartawan ditodong kepalanya dengan senjata sementara kameranya disita karena mengambil gambar wartawan yang sedang dipukuli dan dijarah.