Tautan-tautan Akses

Menteri Keamanan Israel Bela Kunjungannya ke Situs Suci Yerusalem


Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir (tengah) dalam kunjungan di Yerusalem (foto: dok).
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir (tengah) dalam kunjungan di Yerusalem (foto: dok).

Seorang menteri Kabinet ultranasionalis Israel hari Selasa (3/1) mengunjungi situs suci Yerusalem untuk pertama kalinya sejak menjabat dalam pemerintahan baru sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Warga Palestina memandang kunjungan Itamar Ben-Gvir itu sebagai provokasi dan mengundang kecaman keras dari seluruh dunia Muslim serta teguran dari sekutu-sekutu Israel.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memasuki situs yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai "Temple Mount" atau Bukit Bait Suci, dan oleh Muslim sebagai Masjid Al-Aqsa. Dia dikawal oleh sejumlah besar petugas polisi.

Ben-Gvir telah lama menyerukan akses yang lebih besar bagi warga Yahudi ke situs suci itu. Warga Palestina memandang seruan itu provokatif dan menganggapnya sebagai potensi awal bagi Israel untuk mengambil kendali penuh atas kompleks tersebut.

Mengenai kunjungan itu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memberikan alasannya.

“Pemerintah Israel tidak akan menyerah kepada organisasi pembunuh, kepada organisasi teroris yang keji. Temple Mount adalah tempat paling penting bagi rakyat Israel. Temple Mount terbuka untuk semua, Muslim dan Kristen datang ke sini, dan ya juga orang Yahudi. Dalam pemerintahan di mana saya juga anggotanya, tidak akan ada diskriminasi dan orang Yahudi akan datang dan mengunjungi Temple Mount. Kami menjelaskan kepada Hamas bahwa kami tidak menyerah, kami tidak menyerah, kami tidak gentar.”"

Sebagian besar rabi melarang orang Yahudi berdoa di situs tersebut, tetapi dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi gerakan yang semakin berkembang dari warga Yahudi yang mendukung ibadah di sana.

Kunjungan tersebut adalah kunjungan pertama Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir sejak menjabat dalam pemerintahan baru sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan lalu.

Kunjungan itu dipandang oleh warga Palestina sebagai provokasi dan menuai kecaman keras dari seluruh dunia Muslim serta teguran dari negara-negara sekutu Israel.

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh bereaksi pada hari Selasa (3/1) terhadap kunjungan menteri kabinet Israel itu ke situs suci di Yerusalem. Shtayyeh mengutuk kunjungan tersebut, dan menyebutnya sebagai “tantangan serius bagi emosi semua rakyat Palestina.”

“Serbuan ke Masjid Al-Aqsa yang suci oleh Menteri Israel Ben Gvir pagi ini merupakan tantangan serius terhadap emosi semua rakyat Palestina, dan oleh karena itu kami menyerukan kepada orang-orang kami yang menggagalkan plot itu di pintu gerbang untuk mengkonfrontir penerobosan yang hendak menjadikan Masjid Al-Aqsa sebagai kuil Yahudi. Dan, ini merupakan pelanggaran terhadap semua norma, nilai, perjanjian, hukum internasional, dan komitmen Israel kepada presiden Amerika,” kecamnya.

Situs suci itu telah menjadi tempat bentrokan yang sering terjadi antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan keamanan Israel, terakhir pada bulan April tahun lalu. Niat yang dinyatakan Ben-Gvir untuk mengunjungi situs tersebut awal pekan ini mendapat ancaman dari kelompok militan Islam Hamas.

Menteri Keamanan Israel Bela Kunjungannya ke Situs Suci Yerusalem
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:56 0:00

Seorang pejabat Israel mengatakan kunjungan Ben-Gvir tersebut, yang berlangsung selama 15 menit, terjadi sesuai dengan apa yang disebutnya pengaturan status quo, sejak beberapa dekade yang lalu, yang memungkinkan non-Muslim untuk berkunjung dengan syarat mereka tidak berdoa di sana. “Kunjungan berlangsung tanpa insiden,” kata pejabat itu.

Kompleks Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam. Situs yang oleh warga Yahudi dikenal sebagai Bukit Bait Suci itu juga merupakan situs paling suci dalam agama Yahudi. [lt/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG