Menteri Pendidikan AS, Miguel Cardona, pada akhir Januari 2022 menyampaikan sikapnya dalam mendukung siswa selama pandemi COVID-19. Ia menguraikan prioritas Kementerian Pendidikan di tahun mendatang, termasuk cara-cara untuk mengatasi kesenjangan peluang dan pencapaian serta menjadikan pendidikan lebih inklusif.
Cardona mengatakan inilah saatnya untuk "menata kembali pendidikan."
"Meskipun saya menyadari tantangan sehari-hari yang masih dihadapi siswa, orang tua, dan pendidik kita, sekarang kita memiliki alat yang lebih baik untuk menjaga sekolah tetap aman dan maju di tengah pandemi. Meskipun kita harus tetap sadar dan mendukung tantangan yang dihadapi pendidik kita setiap hari, agar sekolah kita tetap dibuka, kita juga harus menghadapi momen ini dalam sejarah negara kita. Momen untuk menata kembali pendidikan dengan cita-cita kita bersama, di mana semua anak bisa sukses," paparnya.
Sementara itu sebelumnya Ketua Federasi Guru Amerika, Randi Weingarten, mengatakan para guru Amerika telah berupaya semaksimal mungkin untuk membuka kembali sekolah dengan aman bagi para murid.
"Kita sudah berupaya dengan segala cara untuk membuka kembali sekolah secara aman bagi anak-anak, dengan mengetahui sepenuhnya bahwa pembelajaran tatap muka sangat penting bagi anak-anak dan keamanan adalah sarana untuk melakukannya," ujarnya.
Menteri Cardona kepada para siswa, pendidik dan orang tua yang hadir dalam pemaparan prioritas Kementerian Pendidikan mengatakan bahwa AS berada pada titik kritis dalam pendidikan dan menyadari tugas terberat dan terpenting di masa depan.
Untuk memajukan pendidikan bagi semua siswa, Cardona menyerukan sistem pendidikan yang lebih fleksibel dan akomodatif untuk setiap jenis siswa.
“Kita harus meningkatkan seluruh sistem pendidikan kita dari pra-TK hingga pendidikan dewasa di negara ini. Dan ini adalah momen kita. Ini adalah momen di mana kita tidak hanya mempertahankan sekolah tetap dibuka, tetapi juga mengatasi ketidaksetaraan yang sudah lama ada di sistem sekolah kita. Ini adalah momen kita untuk pada akhirnya menjadikan pendidikan sebagai penyeimbang yang sangat baik, kekuatan yang bisa membantu setiap siswa berkembang maju," tegasnya.
Jaden Horton, siswa usia 17 tahun di SMU, Jones College Prep high yang ingin suara siswa didengar beranggapan siswa akan sukses jika bisa belajar secara aman selama pandemi
"Kami menginginkan pembelajaran daring dan bisa aman sementara kami berupaya mendapat pendidikan," ujar Horton.
Cardona mengumumkan empat prioritas Kementerian Pendidikan di tahun mendatang yang mencakup respons dan pemulihan pandemi, menutup kesenjangan peluang dan pencapaian, menjadikan pendidikan tinggi lebih inklusif dan terjangkau, dan cara-cara untuk memastikan jalur pendidikan tinggi mengarah pada karier yang sukses.
Dalam penjabarannya, ia merekomendasikan penggunaan dana American Rescue Plan untuk dukungan dan bimbingan kesehatan mental.
“Sekolah kita juga harus menyertakan dukungan kesehatan mental pada kegiatan sehari-harinya dengan cara baru dan inovatif. Setiap anak harus memiliki akses ke profesional kesehatan mental, baik melalui sekolahnya atau melalui organisasi berbasis komunitas," kata Cardona.
Ahli Bedah Umum AS sebelumnya mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa gejala depresi dan kecemasan berlipat ganda di kalangan pemuda di seluruh dunia selama pandemi. Memperluas program berbasis sekolah adalah salah satu rekomendasinya.
Cardona juga memuji usulan pemerintah Biden pembatalan utang pinjaman mahasiswa sebesar $15 miliar melalui perombakan program pinjaman federal saat ini.
"Saya sangat bangga bahwa pada minggu lalu perubahan kita telah membuat 70.000 dokter, perawat, veteran, anggota lmiliter, guru, dan yang lainnya dalam bidang layanan publik, memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan pinjaman sebesar $5 miliar."
Pernyataannya tersebut merujuk pada perombakan departemen pendidikan terhadap program yang berfokus pada pengampunan utang mahasiswa bagi para pegawai negeri. [my/jm]