Kanselir Jerman Angela Merkel hari Rabu (10/11) meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan intervensi terhadap eskalasi situasi migran di perbatasan Belarus dan Polandia.
Sekelompok migran pekan ini melakukan upaya yang sangat berani untuk menyebrang ke wilayah Uni Eropa, yang menurut blok itu telah didorong oleh pihak berwenang Belarus.
Juru bicara kanselir Steffen Seibert mengatakan Merkel berbicara dengan Putin melalui telpon, dan menggarisbawahi bahwa eksploitasi migran oleh pihak berwenang Belarus adalah “tidak manusiawi” dan “sama sekali tidak dapat diterima.”
Merkel meminta Putin untuk “menggunakan pengaruhnya pada rezim (yang berkuasa) di Belarus,” ujar Seibert. Rusia adalah sekutu dekat pemerintah di Belarus.
Jerman merupakan tujuan favorit para migran yang berhasil masuk ke Uni Eropa.
Pernyataan yang dikeluarkan Kremlin menyatakan Putin “mengusulkan untuk mengadakan pembicaraan tentang masalah yang muncul dalam kontak langsung antara wakil-wakil Uni Eropa dengan Minsk.” Ditambahkan, Putin dan Merkel “sepakat untuk melanjutkan pembicaraan tentang isu ini.”
Kementerian Pertahanan Polandia dan polisi setempat melaporkan sekelompok migran mencoba memasuki negara itu Selasa malam (9/11) dan Rabu pagi (10/11), tetapi berhasil ditahan. Ratusan migran telah berkemah sejak hari Senin (8/11) di sisi perbatasan Belarus, yang bersebelahan dengan desa Kuznica di Polandia.
Para pemimpin Uni Eropa menuduh rejim Presiden Alexander Lukashenko membuka rute migrasi baru ke Eropa untuk menciptakan instabilitas sebagai pembalasan atas sanksi-sanksi yang diberlakukan blok negara-negara Eropa itu terhadap pemerintah otoriter Lukashenko. [em/jm]