Sebanyak 50 pengungsi hari Kamis (27/8) ditemukan tewas dalam sebuah truk di Austria sementara para pemimpin di kawasan Balkan Barat bertemu di Wina untuk membahas cara-cara membendung krisis migran di Eropa.
Seorang pejabat Austria menegaskan bahwa sebuah truk peti kemas telah ditemukan di jalan raya dekat kota Parndorf, tetapi ia tidak dapat memberikan kepastian jumlah orang yang ditemukan dalam truk itu. Para korban dilaporkan tewas karena kekurangan oksigen.
Kanselir Jerman Angela Merkel adalah salah seorang pemimpin yang menghadiri KTT itu, yang diselenggarakan untuk membahas krisis migrasi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Serbia dan Makedonia telah menjadi negara transit utama bagi puluhan ribu migran yang berusaha mencapai Uni Eropa dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Luar Negeri Serbia Ivica Dacic mengatakan kepada para pemimpin itu bahwa sebagai negara transit, Serbia diharapkan menyampaikan sebuah rencana aksi, tapi “saya kira Uni Eropa harus terlebih dulu menyampaikan sebuah rencana.”
Menteri Luar Negeri Makedonia Nikola Poposki setuju dengan komentar tersebut.
Pekan lalu Makedonia, yang kini menangani sekitar 3.000 migran yang tiba setiap hari dari Yunani, mengumumkan keadaan darurat.
Dua negara anggota Uni Eropa , yakni Yunani dan Italia serta negara-negara Balkan yang bukan anggota Uni Eropa, seperti Makedonia dan Serbia harus menanggung banyak beban awal terkait pengungsi yang datang melalui rute laut dan darat.
Tapi banyak migran bertujuan akhir ke negara-negara Eropa Barat, di antaranya Jerman dan Austria.