Pemerintah Mesir, untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, membuka perbatasan dari dan ke Rafah di Gaza hari Sabtu (13/6).
Perbatasan Rafah tersebut dijadwalkan untuk dibuka untuk tiga hari, yang akan memberikan ijin bagi warga Palestina untuk keluar-masuk jalur Gaza.
Nickolay Mladenov, utusan PBB khusus untuk Perdamaian di Timur Tengah mengatakan bahwa dia berharap "kondisi keamanan akan kondisi keamanan akan memungkinkan keputusan ini untuk diperpanjang dan perbatasan Rafah dapat terbuka secara teratur."
Mesir telah menutup sebagian besar perbatasan Rafah, sejak Presiden Mohamed Morsi dari kelompok Ikhwanul Muslimin digulingkan oleh militer pada tahun 2013.
Perbatasan Rafah tersebut kembali dibuka bulan lalu untuk memberikan kesempatan kepada warga Palestina yang terdampar di sekitar perbatasan tersebut agar bisa kembali ke rumah mereka.
Akses melalui Jalur Gaza ke Mesir merupakan satu-satunya perbatasan di Palestina, termasuk Laut Mediterania, yang tidak dikontrol oleh Israel.
Beberapa materi dalam artikel ini diambil dari AP dan Reuters.