Mesir mengirimkan bantuan militer pertamanya ke Somalia, dalam lebih dari empat dekade pada Selasa (27/8), kata tiga sumber diplomatik dan pemerintah Somalia. Sebuah langkah yang kemungkinan akan memperdalam ketegangan antara kedua negara itu, dengan Ethiopia.
Hubungan Mesir dan Somalia semakin dekat tahun ini, setelah Ethiopia menandatangani kesepakatan awal dengan Somaliland, wilayah yang memisahkan diri dari Somalia. Ethiopia ingin menyewa kawasan pesisir Somaliland, dengan imbalan kemungkinan pengakuan kemerdekaan dari Somalia.
Somalia menyebut kesepakatan itu sebagai serangan terhadap kedaulatannya dan mengatakan akan memblokirnya dengan segala cara yang diperlukan.
Mesir, yang berselisih dengan Ethiopia selama bertahun-tahun karena pembangunan bendungan air besar di hulu Sungai Nil oleh negara itu, telah mengecam kesepakatan Somaliland. Mesir menandatangani pakta keamanan dengan Somalia awal bulan ini, dan telah menawarkan untuk mengirim pasukan misi penjaga perdamaian baru ke Somalia.
Somalia sebelumnya mengancam akan mengusir sekitar 10 ribu tentara Ethiopia, yang berada di sana sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian dan berdasarkan perjanjian bilateral untuk memerangi militan al Shabaab, jika kesepakatan itu tidak dibatalkan.
Dua pesawat militer Mesir tiba di bandara Mogadishu pada Selasa pagi dengan membawa senjata dan amunisi, kata dua diplomat dan seorang pejabat senior Somalia kepada Reuters, yang berbicara dengan syarat nama mereka dirahasiakan.
Sebuah video yang dibagikan di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters menunjukkan pesawat-pesawat itu berada di landasan bandara.
Salah seorang diplomat mengatakan bahwa Somalia “bermain api” dengan mengimpor senjata Mesir dan membuat Ethiopia marah.
Kementerian luar negeri Somalia dan Mesir tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Tawaran Mesir untuk menyumbangkan pasukan bagi misi penjaga perdamaian baru yang akan dikirimkan tahun depan ke Somalia, diumumkan dalam komunike Uni Afrika awal bulan ini. Kairo belum mengomentari masalah tersebut secara terbuka. “Jika Mesir mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan dengan Ethiopia, itu dapat membawa keduanya ke dalam konfrontasi langsung,” kata Rashid Abdi, seorang analis di lembaga pemikir Sahan Research.
“Ancaman tembak-menembak langsung rendah, tetapi konflik proksi mungkin terjadi,” tambah dia.
Kementerian luar negeri Ethiopia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara itu “tidak dapat berdiam diri sementara aktor lain mengambil tindakan untuk mengganggu stabilitas kawasan,” dengan mengatakan bahwa negara itu telah berupaya untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan bagi Somalia dan kawasan itu, termasuk diskusi untuk menyelesaikan perbedaan dengan Somalia. [ns/ab]
Forum