Pihak berwenang Mesir menyerahkan berkas perkara 48 tersangka yang diduga terlibat dalam tiga kasus peledakan gereja yang menelan korban jiwa ke pengadilan militer.
ISIS mengaku bertanggungjawab atas aksi pemboman bunuh diri terhadap gereja-gereja itu pada bulan Desember dan April.
Jaksa penuntut umum Mesir mengatakan beberapa tersangka diduga membentuk jaringan teror di Kairo dan Qena, sebuah propinsi di Mesir selatan, untuk melangsungkan serangan itu.
Pemboman bulan Desember menarget Kairo, sementara pemboman bulan April menarget gereja-gereja Koptik diTanta dan Aleksandria. Lebih dari 70 orang tewas akibat aksi-aksi pemboman itu.
Menyusul serangan April, Mesir memberlakukan keadaan darurat selama tiga bulan. [ab]