Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan pihaknya menerima permohonan Ethiopia untuk menangguhkan pertemuan mengenai bendungan yang sedang dibangun Ethiopia di Sungai Nil Biru, setelah Addis Ababa memberlakukan keadaan darurat di tengah-tengah demonstrasi anti-pemerintah paling buruk dalam puluhan tahun.
Pertemuan itu, yang tadinya hendak membicarakan masalah yang dipertentangkan mengenai bendungan itu, yang dikhawatirkan Mesir dapat mengurangi bagiannya dari air Sungai Nil, tadinya akan mengikutsertakan Sudan dan pertemuan diadakan di Khartoum tanggal 24-25 Februari.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ahmed Abu Zeid mengatakan hari Minggu bahwa Mesir memahami "keadaan yang mungkin telah mendorong Ethiopia memohon penangguhan pertemuan tersebut," yang diharapkan Kairo akan dijadwalkan kembali segera.
Ethiopia dan Sudan akan memperoleh manfaat dari pembangunan yang dinamakan Bendungan Renaissance itu, sementara Mesir akan mengalami pengurangan bagian air, setidaknya untuk sementara. [gp]