Puluhan ribu demonstran anti pemerintah memadati Tahrir Square atau Lapangan Pembebasan Kairo beberapa jam setelah jam malam mulai berlaku hari Jumat, menuntut agar presiden Hosni Mubarak segera mengundurkan diri.
Beberapa demonstran meneriakkan slogan-slogan dan melambai-lambaikan bendera Mesir yang berwarna merah, putih, dan hitam. Demonstran lain mendirikan poster-poster besar, dan setidaknya ada satu yang mendirikan sesuatu yang tampaknya boneka presiden Mubarak.
Koresponden VOA di Tahrir Square mengatakan suasana demonstrasi mirip pawai, musisi dan sejumlah demonstran memasang poster yang berbunyi “Pergi”.
Para demonstran menyebut hari Jumat sebagai ”hari kepergian presiden Hosni Mubarak” meski dalam pidato pekan ini, Mubarak menyatakan akan menyelesaikan masa jabatan.
Ketua Liga Arab Amr Moussa, tokoh politik senior yang pernah menjadi menteri luar negeri Mesir, bergabung dengan para demonstran di Tahrir Square. Radio Prancis Europe 1 mengutipnya mengatakan, ia mungkin mempertimbangkan kemungkinan mencalonkan diri menjadi presiden, tetapi ia yakin Mubarak akan menyelesaikan masa jabatannya.
Kelompok yang lebih kecil, yang mendukung Mubarak, juga berkumpul di Kairo, tetapi pasukan keamanan mencegah mereka masuk Tahrir Square.
Ribuan demonstran anti pemerintah juga berkumpul di Iskandariyah hari Jumat, melakukan demo secara damai. Koresponden VOA melaporkan sekelompok demonstran anti Mubarak berkumpul di pusat kota hari Jumat sedangkan kelompok kedua berdemo di masjid. Berbagai laporan menyebutkan, ribuan orang juga berdemo di Suez, Ismailiyah dan kota-kota lain.
Menteri Pertahanan Mesir Hussein Tantawi tampak mengunjungi lapangan itu hari Jumat, untuk pertama kali sejak protes dimulai.