Dengan angka popularitas 20 persen lebih tinggi dari suaminya, Ibu Negara Michelle Obama terjun dalam kampanye untuk menggerakkan pemilih dalam pemilu sela tanggal 2 November, dimana posisi Partai Demokrat terancam posisinya.
Michelle Obama memancarkan citra positif, karena program-program yang dilancarkan untuk membuat orang bugar dengan olah raga, dan sehat dengan makanan bergizi, serta berkebun di pekarangan rumah. Tidak seperti suaminya, ia tidak terlibat dalam kontroversi menyangkut layanan kesehatan dan bail-out.
“Anak-anak segala bagi saya. Semua yang saya lakukan demi masa depan mereka…” kata Michelle Obama.
Pesannya terdengar sederhana, namun secara politis sangat efektif.
Sementara itu, bekas cawapres dari Partai Republik, Sarah Palin, menggerakkan kaum wanita dengan slogan kampanye “Mama Grizzly”, membela rakyat Amerika dari dominasi pemerintahan yang besar.
‘Mama Grizzly’ adalah sebutan yang diberikan Palin kepada calon dari Partai Republik yang maju dan memenangkan pemilu pendahuluan tahun ini.
Namun, beberapa calon Partai Republik yang dijagokan Palin malah menjauh darinya. Saat Palin berkampanye di depan pemilih dua minggu lalu di California, calon anggota Senat Carly Fionna dan calon Gubernur Meg Whitman tidak bergabung.
Sosok terkemuka lain yang ikut menjadi juru kampanye tahun ini adalah bekas Presiden Bill Clinton.
Partai Republik mencoba memakzulkan Clinton saat ia menjabat sebagai Presiden. Namun setelah pensiun, ia dipandang sebagai tokoh yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang memerlukan lewat yayasan Clinton Global Initiative. Apalagi, popularitasnya secara umum tinggi saat ini.
"Partai Demokrat benar-benar masih menyukainya (Bill Clinton). Partai ini masih memandangnya secara positif. Ia (Clinton) benar-benar bisa menjaga reputasinya," kata Mike O'Brien, dari Partai Demokrat.
Namun, yang tidak tampak batang hidungnya dalam kampanye pemilu sela kali ini adalah mantan Presiden George Bush.
"Ia (George Bush) adalah salah satu politisi yang tidak disukai hingga sekarang dan saya yakin itu suatu saat akan berubah, seeprti yang terjadi pada hampir semua presiden, tapi untuk saat ini ia tetap tidak disukai," kata politisi dari Partai Republik, Andy Barr.
Para analis mengatakan, sulit untuk memperkirakan dampak para juru kampanye ini terhadap pemilu 2 November ini. Namun, mereka paling tidak memberikan perhatian terhadap pemilu kali ini, perhatian yang memang sangat diperlukan. 435 kursi di DPR Amerika diperebutkan dan juga 37 kursi dari 100 kursi di Senat.