Ratusan migran tanpa dokumen di Tapachula, Meksiko Selatan, Selasa (23/2) bentrok dengan anggota Garda Nasional sewaktu berlangsung protes menuntut solusi yang lebih cepat bagi status migrasi mereka.
Para demonstran menuntut agar dokumen mereka segera diproses sehingga mereka dapat memasuki Amerika Serikat.
Garda Nasional, yang dilengkapi dengan tameng antihuru-hara, membentuk barisan-barisan di sekitar Lembaga Migrasi Nasional untuk memberi perlindungan dari demonstrasi itu.
Seorang migran menyatakan para demonstran hanya menginginkan lembaga tersebut untuk memajukan tanggal penyelesaian pengurusan dokumen mereka, dan telah dijanjikan waktu empat hingga enam bulan untuk itu.
“Kami perlu menyelesaikan masalah migrasi kami. Kami tidak melemparkan batu. Kami semua sama, warga Kuba, Venezuela, kami melihat di sana ada banyak rasisme, tidak ada hak asasi apa pun,” lanjutnya.
Lembaga Migrasi Nasional mengeluarkan pernyataan yang mengutuk “demonstrasi dengan kekerasan” di luar fasilitas-fasilitasnya. Menurut lembaga tersebut, sekitar 100 migran dari Kuba, Haiti dan Afrika berunjuk rasa untuk memastikan jadwal pemrosesan status keimigrasian mereka.
Protes-protes yang sedang berlangsung ini muncul setelah foto kopi dokumen identifikasi mereka ditemukan dibuang di tempat sampah di luar gedung Lembaga Migrasi Nasional. [uh/ab]