Pihak berwenang AS telah menyetop semua lalu lintas ke arah utara dan selatan di pos perbatasan San Ysidro antara San Diego dan Tijuana, Meksiko setelah para migran memadati perbatasan itu hari Minggu.
Polisi Meksiko yang memblokade kawasan itu kewalahan menghadapi lebih dari 500 laki-laki, perempuan dan anak-anak, memicu para petugas AS menembakkan gas air mata sementara helikopter-helikopter Patroli Perbatasan AS terbang diatasnya.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kirstjen Nielsen mengatakan dalam pernyataan bahwa pos perbatasan itu ditutup "untuk menjamin keamanan publik dalam menghadapi banyaknya migran yang hendak memasuki AS secara ilegal."
Kantor berita Reuters mengutip sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri Meksiko, mengatakan pihaknya akan mendeportasi 500 migran yang berupaya menerobos pagar perbatasan dengan "kekerasan" dan secara "ilegal." Pernyataan itu juga mengatakan Meksiko tidak akan mengerahkan pasukan militer untuk mengendalikan para migran itu.
Sekitar 5.000 migran Amerika Tengah, banyak diantara mereka berupaya menghindari kemiskinan dan kekerasan di negara mereka, telah tiba dalam beberapa hari belakangan ke Tijuana, di sebelah selatan negara bagian California, AS setelah melintasi Meksiko bersama kafilah. (vm)