Sekitar 150 migran telah meninggalkan kamp yang kumuh dan dipenuhi lumpur di bagian utara Perancis, ke sebuah tempat penampungan yang terbuat dari kayu yang dilengkapi pancuran mandi dan fasilitas lain yang dibangun oleh tim dari organisasi bantuan Doctors without Borders atau Dokter Tanpa Tapal Batas.
Langkah ini merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi ribuan orang yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika, yang telah datang ke bagian utara Perancis dengan harapan bisa menyebrang ke Inggris.
Juru bicara kelompok bantuan itu, Samuel Hanryon mengatakan hari Senin (7/3) tiga bis membawa sekitar 150 migran dari kamp di Grande-Synthe ke lokasi baru. Ratusan lainnya diperkirakan akan tiba dalam beberapa hari mendatang dari kamp kumuh yang saat ini dihuni oleh sekitar 1.050 orang, termasuk 74 anak-anak.
Sejumlah kecil pengungsi baru tiba dari kamp di kota Calais, di mana pihak berwenang mengosongkan kamp tenda yang menjadi titik konflik dalam krisis migran.
Doctors Without Borders yang juga dikenal dengan singkatan dalam bahasa Perancis – MSF – membangun lokasi senilai 2,5 juta euro, yang mencakup bangunan bagi empat orang yang dilengkapi dengan kamar mandi, dapur dan listrik. [em/ii]